DEPOK, JUARA.net – Pasca Kongres PSSI di Bandung pada Minggu (8/1/2017), organisasi yang diketuai Edy Rahmayadi bakal lebih ketat soal lisensi kepelatihan. Salah satunya keharusan klub Liga 1 atau kasta tertinggi Liga Indonesia adalah wajib ditangani pelatih lisensi A AFC.
Untuk itu, pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman selama Januari 2017 meninggalkan klubnya yang sedang bersiap ke Thailand.
Djanur, sapaan Djadjang, selama sebulan ada di Negeri Gajah Putih untuk mengikuti kursus kepelatihan Lisensi A AFC. Tak hanya Djadjang, asisten pelatih Arema FC, Joko Susilo juga ikut agenda ini.
”Hasil dari kursus lisensi kepelatihan AFC keduanya belum ada. Jadi, jumlah pemilik lisensi A AFC di negeri ini masih 68 orang, walau dua nama sudah wafat,” kata Emral Abus, anggota Komite Teknik dan Pengembangan PSSI.
Baca juga:
- Kabar Terbaru Winger Indonesia yang Main di Liga Perdana Malaysia
- Pemain Pengganti Andik Vermansah Jadi Pahlawan Selangor FA
- Trio Pemain Myanmar Rasakan Kekalahan Perdana di Liga Singapura 2017
”Namun, saya berharap mereka lulus dan menambah daftar pelatih Indonesia yang punya lisensi A AFC. Apalagi, Djadjang dan Joko adalah pelatih yang cukup potensial,” tuturnya.
Untuk jenjang level kepelatihan AFC di Indonesia, Emral Abus pun menjelaskan ke JUARA secara detail pada Rabu (1/3/2017). Berikut ini penjelasannya:
LEVEL PELATIH GRASSROOT
FIFA membagi menjadi dua level pelatih untuk pesepak bola usia dini: Fun Phase dan Foundation.
- Fun Phase; merupakan pelatih yang menangani anak-anak usia 6-10 tahun.
Pelatih fase ini dilarang marah dan membiarkan anak asuhnya bermains epak bola dengan penuh kegembiraan.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar