Pada kesempatan itu, Susy turut membahas sejumlah faktor yang membuat prestasi tunggal putri Indonesia melempem pada beberapa tahun terakhir.
Baca Juga:
- Sama seperti Kucing, Real Madrid Punya 9 Nyawa
- Gareth Bale Masih Tak Percaya Dapat Kartu Merah
- Lihat Leicester Kalahkan Liverpool, Claudio Ranieri Tendang Televisi?
Salah satunya karena sistem pelatihan. Susy menilai setiap pemain punya karakteristik yang berbeda, sehingga porsi latihan tak bisa dipukul rata.
Selain itu, kesuksesan juga ditentukan oleh komitmen sang atlet. Jika tidak menjaga kedisiplinan, tentu akan sulit untuk menggapai prestasi.
"Mereka masih muda, masih dalam tahap belajar. Ada hal-hal kecil yang perlu diperhatikan. Intinya harus fokus terhadap tujuan dan target dia sebagai pemain profesional," kata Susy.
Dalam waktu dekat ini, dua pemain tunggal putri pelatnas, Fitriani dan Dinar Dyah Ayustine, akan mewakili Indonesia pada ajang All England 2017.
Turnamen dengan total hadiah 600 ribu dollar AS (sekitar Rp 8 miliar) itu akan diselenggarakan di Barclaycard Arena, Birmingham, pada 7-12 Maret mendatang.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | - |
Komentar