Persib semringah melihat kedatangan Willie Overtoom (Kamerun) dan David Sebastian Magnus Lofquist (Swedia) di Bandung pada Rabu (22/2/2017) malam.
Penulis: Budi Kresnadi/Ferry Tri Adi
Keduanya memang asing di telinga pencinta sepak bola Indonesia. Namun, khusus Overtoom, nama sang pemain sudah sering terdengar dalam dua bulan terakhir.
Gelandang yang sempat membela AZ Alkmaar (klub Eredivisie Belanda) itu direkomendasikan Sergio van Dijk untuk bergabung dengan Maung Bandung. Akan tetapi, kedatangan pemain asal Kamerun itu molor dari waktu yang diharapkan.
Alhasil, Persib melakukan perekrutan panik dengan memboyong Erick Weeks Lewis. Pertanyaannya, apakah benar Overtoom menjadi sosok playmaker ulung yang diharapkan Maung Bandung? Ada baiknya melihat rekam jejak gelandang 30 tahun itu di klub sebelumnya.
Overtoom belum pernah merumput di Indonesia. Ia membela AZ pada 2005-2007, tapi satu musim terakhirnya di sana hanya dipinjamkan ke Telstar (klub divisi kedua di Liga Belanda). Overtoom kemudian hijrah ke Heracles dari 2008 hingga 2013 dengan status bebas transfer.
Jumlah laganya pun terbilang banyak. Ia mengoleksi 146 laga selama enam musim di Heracles. Penampilan Overtoom memikat klub lamanya, AZ, membawa pulang pada 2013 dengan banderol dua juta euro.
Overtoom kembali tak berkembang selama dua musim di AZ (cuma 17 laga). Pada 2015, Overtoom dilepas Zulte Waregem dengan status bebas transfer. Ia juga tak bersinar dengan koleksi lima pertandingan selama semusim di klub liga teratas Belgia itu.
Statusnya pun free agent pada 2016 dan diboyong Al-Shamal SC (klub di liga teratas Qatar). Pada pertengahan 2016 lalu, Overtoom luntang-lantung tak punya klub dan kembali ke Zulte Waregem hanya untuk berlatih.
“Dalam enam bulan terakhir, saya tidak bermain untuk klub. Saya hanya berlatih sendiri di Belgia. Saya mencoba tetap menjaga kondisi fisik. Saya akan coba menaikkan kondisi fisik saya di Persib dan biasanya hal itu cepat,” ujar Overtoom.
Sementara itu, Lofquist merupakan pengganti Mirko Livaja yang akan dibawa ke Solo untuk menjalani trial. Namun, baik Overtoom dan Lofquist tak bisa main di Piala Presiden 2017 karena belum terdaftar.
Lofquist sendiri berposisi striker dan penyerang sayap. Tentu, hal itu tak sesuai dengan pencarian Persib yang bersikeras mendatangkan playmaker. Meski demikian, pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman, tetap ingin melihat kualitas pemain asal Swedia itu.
"Kami mencari gelandang serang yang bisa berperan sebagai playmaker. Kalau regulasi pemain asing berubah menjadi empat, kami akan menambah pemain," ujar pelatih yang disapa Djanur itu.
Baca Juga:
- Eks Anak Asuh Cetak Gol, Luis Milla Buka Suara
- Mourinho Anggap Undian Kontra FC Rostov Mimpi Buruk
- 5 Pemain yang Terlalu Cepat Pergi dari Man United
Lalu, bagaimana soal rekam jejak Lofquist? Ia empat musim membela Mjallby AIF (klub divisi ketiga di Liga Swedia). Namun, kepindahan ke Parma (Serie A) justru membuatnya terbenam.
Lofquist kemudian dipinjamkan ke Gubbio (Serie B), Malmo FF (liga teratas Swedia), dan Odense BK (liga tertinggi Denmark) hingga kontraknya habis.
Pemain 30 tahun itu kemudian kembali ke klub lamanya, Mjallby AIF, pada 2014 dan berstatus bebas transfer. Ia kemudian dipinjamkan ke Qingdao Red Lions (divisi empat di Liga China).
Memang masih terlalu dini memberi penilaian dari rekam jejak kedua pemain tersebut. Persib juga rasanya tengah serius mencari sosok playmaker.
Overtoom yang digadang-gadang sejak awal tentu diharapkan sesuai ekspektasi, sambil menunggu perbandingan dari Mirko Livaja, yang terlambat datang ke Kota Kembang. Persib tentu berharap pembelian kali ini bukan pemain semenjana.
Editor | : | |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar