Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Arema FC Vs Sriwijaya, Jalan Tak Mudah

By Minggu, 26 Februari 2017 | 11:02 WIB
Striker Arema, Cristian Gonzales (kiri), mengejar gelar pemain tersubur. Sementara kiper Sriwijaya FC, Teja Paku Alam, akan menjawab tantangan untuk membuktikan kelayakan.
SUCI RAHAYU/JUARA.NET
Striker Arema, Cristian Gonzales (kiri), mengejar gelar pemain tersubur. Sementara kiper Sriwijaya FC, Teja Paku Alam, akan menjawab tantangan untuk membuktikan kelayakan.

Dua tim penantang di jalur juara Piala Presiden 2017, Arema FC dan Sriwijaya, sudah harus saling sikut di perempat final. Tak satu pun yang sudi memberi jalan mudah bagi lawannya.

Penulis: Andrew Sihombing/Noverta Salyadi/Ovan Setiawan

Cristian Gonzales akan kembali berhadapan dengan mangsa favoritnya.

Sepanjang sejarah berkiprah di sepak bola Indonesia, pemain naturalisasi asal Uruguay itu telah mengemas 13 gol ke gawang Laskar Wong Kito alias lebih banyak dibanding saat menghadapi tim lain.

Si Gila, julukan Gonzales, kebetulan tengah panas. Ia mengemas tiga gol dalam sepasang duel pamungkas di fase grup Piala Presiden 2017.

Hanya, pelatih Aji Santoso tak mau sekadar bertumpu pada ketajaman Gonzales. "Saya sudah tekankan bahwa kami tak bertumpu pada satu pemain tertentu. Lini depan Arema punya beberapa alternatif," ujarnya.

Solusi kemandekan yang dimaksud tak lain Esteban Vizcarra dan Dendi Santoso. Masing-masing pemain ini sudah mengemas dua gol di Piala Presiden 2017.

Penggawa lini tengah, seperti Adam Alis, Ahmad Bustomi, hingga Hanif Sjahbandi juga bisa didorong sebagai pemecah kebuntuan. Kebetulan, Arema punya stok melimpah di sektor ini dengan keberadaan Felipe Bertoldo dan Ferry Aman Saragih.

Bukti Suksesor

Perjalanan Sriwijaya ke perempat final Piala Presiden 2017 tidak bisa dibilang meyakinkan. Skuat besutan Widodo C. Putro tersebut hanya menjadi runner-up Grup D dengan cuma meraih satu kemenangan dari tiga laga.

Laskar Wong Kito bahkan kalah 0-1 dari Pusamania di partai terakhir grup.

Sorotan mengarah pada kiper muda Teja Paku Alam. Dalam tiga partai di Piala Presiden 2017, ia dipaksa empat kali memungut bola dari gawangnya. Jumlah itu adalah yang terburuk di antara seluruh kontestan delapan besar.

Suporter Laskar Wong Kito jelas berharap anak muda berumur 22 tahun kelahiran Painan, Sumatra Barat, ini membuktikan status menterengnya. Teja memang disebut-sebut sebagai calon kiper utama timnas Indonesia di masa depan.

Ia diyakini bakal menggantikan Kurnia Meiga di posisi tersebut. Kebetulan, kiper yang namanya disebut terakhir itu bermain buat Arema FC.

Masalahnya, beban Teja bisa jadi berlipat. Bek tangguh Bio Paulin kemungkinan tidak bisa diturunkan karena masih mengalami cedera akibat berbenturan dengan pemain Pusamania di laga terahkir.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.745


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X