Dari juara Premier League 2015-2016 menjadi calon tim yang terdegradasi ke Divisi Championship.
Penulis: Riemantono Harsojo
Status tersebut harus diterima Leicester City.
Setelah tahun lalu menorehkan cerita yang melegenda, yakni tim nonunggulan yang berhasil menjadi kampiun Premier League 2015/16, sekarang Leicester menuju terciptanya kisah melegenda jilid II: Juara Premier League yang langsung terdegradasi pada musim berikutnya.
Lima kali kalah dalam lima pertandingan terakhir di Premier League 2016/17 membuat Leicester hampir masuk ke zona degradasi (peringkat 18-20).
Berada di posisi ke-17 saat kompetisi musim ini tinggal menyisakan 13 pekan pertandingan lagi, The Foxes (Si Rubah) hanya unggul satu poin dari tim peringkat 18, Hull City, dan dua angka dari dua tim terbawah, Crystal Palace dan Sunderland.
Kepanikan mulai melanda Leicester.
Sebelum pertandingan babak kelima Piala FA melawan Millwall pada Sabtu (18/2) lalu, Manajer Claudio Ranieri memutuskan untuk merombak susunan 11 pemain pertama The Blues dari laga Premier League di pekan sebelumnya.
Sang bos ingin para pemain terbaiknya istirahat dan fokus ke Premier League. Selain itu, pada tengah pekan ini Si Rubah tampil di ajang bergengsi Liga Champion.
"Saya akan membuat banyak perubahan. Seluruh tim saya baru dengan 10 perubahan lagi. Target kami adalah Premier League. Tentu kami juga bermain di Piala FA dan Liga Champions dan kami ingin melakukan yang terbaik, tapi target kami adalah bertahan," kata Ranieri, seperti dikutip The Telegraph.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.744 |
Komentar