Periode Terburuk
Lima kekalahan dalam lima pertandingan terakhir menjadi periode terburuk Leicester di Premier League musim ini.
Sebelumnya tim asuhan Ranieri tidak pernah kalah beruntun lebih dari dua partai.
Catatan buruk lain, pada tahun 2017 The Foxes belum pernah menang di Premier League yang sudah enam kali dimainkan Jamie Vardy cs. Kemenangan terakhir Si Rubah terjadi pada 31 Desember, yakni 1-0 atas West Ham.
Jumlah kemenangan The Blues begitu minim, yaitu hanya lima. Musim lalu, Leicester sudah mencatat kemenangan kelima ketika Premier League baru berjalan 10 pekan.
Baca Juga:
- Wasit Laga Leicester Vs Liverpool Malapetaka Ketiga Klopp?
- Silakan Hengkang, Arsene Wenger!
- Wenger Kaget Pemain Sutton United Tak Terkapar Setelah Menit Ke-70
Musim lalu, Leicester hanya kalah tiga kali sepanjang musim. Musim ini, ketika kompetisi baru berjalan 12 pekan, jumlah kekalahan The Foxes sudah meningkat 100 persen dari musim 2015/16.
Apa yang membuat Leicester anjlok?
Media-media Inggris membuat berbagai analisis. Mulai dari strategi Ranieri yang sudah mudah dibaca lawan-lawan, minimnya pemain berkelas setelah N'Golo Kante hijrah ke Chelsea, hingga skuat kehilangan kepercayaan diri.
Mantan Manajer Leicester yang ikut berperan membentuk tim juara musim lalu, Nigel Pearson, meminta Si Rubah tetap tenang.
"Masih ada 13 pertandingan lagi," ujarnya. "Jangan mendengar opiniopini dari pihak luar. Mereka harus mendapatkan jawabannya sendiri," ujar Manajer Leicester pada 2011-2015 itu.
Jawaban itu harus secepatnya didapat Wes Morgan dkk.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.744 |
Komentar