Klub-klub Liga 2 ternyata memiliki nilai jual. PSS Sleman dan PSIM Yogyakarta membuktikan mereka bisa menjual brand klub untuk menggaet sponsor maupun menjalin kerja sama dengan produk apparel internasional.
Penulis: Gonang Susatyo
PSS sukses membuat gebrakan dengan menggandeng Torabika untuk menjadi sponsor di kompetisi kasta kedua musim ini. Dari kesepakatan itu, Torabika melalui Torasusu menggelontorkan dana Rp 1 miliar.
Torabika sendiri mendapat kompensasi pemasangan logo di bagian dada pada jersey PSS. Angka yang cukup besar mengingat ada klub lain dari Liga 2 yang hanya berani memasang harga Rp 250 juta untuk logo di dada.
Kucuran dana dari sponsor memang tidak bisa menutup operasional klub yang membutuhkan Rp 7-8 miliar dengan target promosi ke Liga 1.
Namun, CEO PT Putra Sleman Sembada, Soekeno, mengungkapkan dukungan sponsor setidaknya menjadi bekal PSS mengarungi kompetisi.
“Dukungan itu menjadi bekal kami mengarungi kompetisi. Kami menjadi klub Liga 2 pertama yang didukung Torabika selama satu musim kompetisi penuh,” ujar Soekeno.
"Hal Ini memacu kami untuk makin termotivasi meraih prestasi lebih baik atau promosi musim ini. Apalagi ada peningkatan kualitas pada tim ini," ucapnya.
Masuknya Torabika sebagai sponsor tidak terlepas dari citra PSS yang terbangun dengan baik selama bertahun-tahun. Citra klub juga didukung suporter, Brigata Curva Sud (BCS) dan Slemania. Kreativitas mereka seperti menjadi pelicin masuknya produk kopi ini mensponsori PSS.
“PSS sudah cukup lama dalam pantauan kami. Klub itu memiliki suporter yang banyak dan sangat kreatif,” jelas Goesnawan, Sales and Marketing Director PT Eka Semesta.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar