Wajar apabila Gabriel tetap ngeper pada Barca.
Selain karena telah mengalami sendiri gelontoran lima gol dari trio MSN di pertemuan pertama pada medio September, di musim 2016/17 Blaugrana juga sama sekali belum pernah menderita sepasang kekalahan beruntun.
Dari total lima kekalahan yang dialami di seluruh kompetisi, Barca selalu bisa melampiaskan rasa kesal mereka pada tim yang datang di laga berikutnya.
Deportivo La Coruna ditekuk 4-0 seusai Barca tumbang 3-4 dari Celta Vigo di Oktober. Di November, giliran Sevilla yang dikalahkan 2-1 setelah Barca menyerah 1-3 pada Manchester City.
Di awal Januari, kekalahan dari Athletic Bilbao (perdelapan fi nal Copa del Rey) diikuti hasil 1-1 di kandang Villarreal lalu kemenangan 3-1 dan 5-0 atas Bilbao dan Las Palmas. Saat dihajar 5-1 di Ipurua, Leganes sendiri menjadi korban amukan menyusul kekalahan 1-2 Barca dari Alaves.
Pressing Ketat
Artinya, meski ada sepasang contoh dari kegagalan Barca dalam mencoba bangkit seusai tumbang, Leganes tetap harus berlaku khawatir karena probabilitas Barca bakal mengamuk pun sama besarnya.
Ditambah fakta bahwa Barca masih tertinggal poin dari Madrid di klasemen sementara Primera Division, desakan untuk menang menjadi lebih besar.
“Tak ada satu pun hal positif yang bisa kami petik dari kekalahan ini (melawan PSG). Hal seperti ini akan selalu datang menghampiri. Kami baru mengalami hari dan malam yang buruk. Yang penting adalah bagaimana kami bangkit setelahnya. Dengan dukungan fan, saya yakin kami bisa melakukannya,” ujar Andres Iniesta, kapten tim.
Iniesta cs. tak pernah kalah lagi di Camp Nou sejak hasil 1-2 kontra Alaves.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.743 |
Komentar