Sempat disanjung berkat pencapaian bagus klub pada awal musim dan pematangan proyek ItalMilan, posisi pelatih Milan, Vincenzo Montella, sekarang tidak bagus.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Sepanjang pekan ini, beredar kabar hubungan Montella dan Silvio Berlusconi bertambah tegang.
Sang presiden sudah kecewa terhadap hasil 2-2 yang didapatkan Milan dalam derby della Madonnina pada 20 November lalu.
Tensi mereda setelah Milan menjuarai Supercoppa Italiana dan sempat berada di peringkat tiga klasemen sebelum libur Natal-Tahun Baru. Namun, I Rossoneri kemudian mengalami serangkaian hasil buruk yang membuat mereka anjlok ke posisi ketujuh.
Masalah klasik mengemuka. Berlusconi mempertanyakan taktik yang dipakai pelatihnya. Menurut si bos, Montella seharusnya memakai 4-3-1-2 alih-alih 4-3-3.
Suso menjadi second striker, sedangkan Giacomo Bonaventura menempati posisi trequartista. Berlusconi bahkan dikabarkan sudah berniat memecat Montella selepas kekalahan 0-1 dari Sampdoria di San Siro (5/2/2017).
Baca Juga:
- Kalah Terus, Tim Basket Barcelona Denda para Pemain
- Audi Field, Stadion Anyar Klub Milik Erick Thohir
- Leicester City dan Paralel Balada Dunia Tahun 1938
Untungnya, Milan dalam proses pengambilalihan pemilik dari Berlusconi ke investor China. Calon pemilik baru inilah yang kemudian memveto pemecatan Montella.
Berlusconi bisa dipastikan tidak akan terlibat lagi di Milan setelah investor China datang. Fininvest, holding company Berlusconi, menyatakan saham Milan yang dijual adalah 99,9 persen.
Kendati demikian, bukan berarti posisi Montella jadi aman.
Rabu (15/2/2017), Gazzetta dello Sport melaporkan finis di zona Eropa kini menjadi kewajiban buat Montella untuk memastikan masa depannya di Milan.
Artinya, dia harus membawa Milan menyelesaikan musim minimal di posisi kelima.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar