Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Gadis Iran Menyamar Jadi Lelaki untuk Masuk Stadion Sepak Bola

By Anju Christian Silaban - Rabu, 15 Februari 2017 | 06:45 WIB
Kelompok pendukung Esteghlal (kanan) dan Persepolis (kiri) dalam pertandingan di Stadion Azadi di Teheran, Minggu (12/2/2017).
ATTA KENARE / AFP
Kelompok pendukung Esteghlal (kanan) dan Persepolis (kiri) dalam pertandingan di Stadion Azadi di Teheran, Minggu (12/2/2017).

 Delapan gadis Iran menyamar sebagai laki-laki demi bisa menyaksikan pertandingan sepak bola di Stadion Azadi di Kota Teheran, Minggu (12/2/2017).

Hal itu dilakukan para perempuan tersebut karena ada larangan resmi di negara itu yang melarang kaum perempuan masuk ke stadion.

Otoritas Iran berargumentasi, pelarangan bagi wanita menyaksikan pertandingan sepak bola di stadion yang sama dengan laki-laki adalah demi kepentingan mereka.

Regulasi itu melindungi kaum hawa dari bahasa-bahasa kotor atau cabul yang mungkin terdengar dari tribun penonton.

Berita ini dilansir AFP yang mengutip pemberitaan di kantor berita Tasnim, Selasa (14/2/2017).

Menurut pejabat Kementerian Dalam Negeri Iran, Alireza Adeli, para gadis itu berniat menyaksikan pertandingan derbi antara Esteghlal dan Persepolis.

Namun, petugas keamanan memergoki mereka dan melarang mereka masuk ke dalam stadion.

Dua tim sekota itu adalah kesebelasan paling tua dan terkenal di negara itu. Dalam laga tersebut, Esteghlal memenangi pertandingan dengan skor 3-2.

Kaum perempuan di Iran dilarang untuk menyaksikan pertandingan olahraga di stadion sejak tahun 1979, saat pecah revolusi Islam.

Pelarangan itu telah menjadi inspirasi dari sebuah film yang mendapat penghargaan pada tahun 2006, berjudul "Offside", karya sutradara Jafar Panahi.

Di dalam film tersebut digambarkan sebuah kelompok perempuan berpakaian seperti laki-laki agar bisa menyelinap masuk ke Stadion Azadi.

Mereka berniat menyaksikan babak kualifikasi Piala Dunia antara Iran melawan Bahrain.

Pemeritahan Presiden moderat Hassan Rouhani menginginkan pengurangan pembatasan untuk sejumlah acara.

Perempuan pun telah dimungkinkan menyaksikan pertandingan bola basket dan bola voli, meskipun dari bagian yang terpisah dengan laki-laki di tribun penonton.

Menanggapi kasus delapan perempuan itu, Adeli mengatakan, peristiwa semacam itu bukan lagi hal baru di Iran.

Namun, kata Adeli, Pemerintah Iran tetap mempertahankan peraturan itu, mengingat padat dan tak layaknya kondisi di stadion sepak bola bagi perempuan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor :
Sumber : kompas.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X