Piala Presiden 2017 tidak melulu soal klub peserta atau hasil akhir di lapangan. Kelompok suporter pun menyita perhatian tersendiri.
Penulis: Andrew Sihombing/Ovan Setiawan
Pujian terhadap suporter langsung tumpah selepas laga pertama. Tidak cuma menyanyikan lagu-lagu dukungan terhadap PSS saat menghadapi tim kuat Persipura, Brigata Curva Sud juga mempertontonkan koreografi empat dimensi berbentuk elang Jawa yang sungguh memikat.
Stadion Maguwoharjo, yang berkapasitas lebih dari 31 ribu tempat duduk, terisi penuh ketika itu. Publik awam pasti tak menyangka salah satu kontestan di laga itu "cuma" tim dari kasta kedua sepak bola Indonesia.
Markus Linke, salah satu reporter Bundesliga.com yang bersua dengan BOLA menjelang duel leg I semifinal Piala AFF antara Indonesia kontra Vietnam, memuji habis kultur sepak bola di Tanah Air, termasuk gairah suporternya.
Bila melihat aksi BCS dan semua suporter di Maguwoharjo pada awal bulan ini, kekagumannya niscaya akan semakin besar.
Resah
Tidak cuma BCS yang patut diberi apresiasi. Aremania, kelompok suporter Arema FC, juga berubah ke arah yang lebih baik.
Nyayian bernada rasis yang sebelumnya kerap terdengar di Stadion Kanjuruhan, Malang, berangsur menghilang seperti saat Singo Edan menghadapi Persija di partai Grup 2, Sabtu (11/2/2017).
Hal ini tak lepas dari strategi panpel Arema FC. Spanduk-spanduk himbauan, yang mengingatkan bahwa nyanyian bernada rasis tak pantas didengar oleh anak-anak kecil yang datang ke stadion, ditempatkan menghadap ke arah suporter.
Baca juga:
- Menang Dramatis, Anak Asuh Rahmad Darmawan Lolos ke Putaran Ketiga
- Satu Orang Tewas Saat Bentrok Suporter di Rio
- Cara Efektif Panpel Arema FC Hentikan Nyanyian Rasis Aremania
"Alhamdulillah cara ini cukup efektif. Sebelumnya, banyak orang tua yang resah karena masih saja ada lagu rasis yang dinyanyikan oleh Aremania," ucap Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris.
"Memang sudah menjadi tugas klub untuk mengedukasi suporter karena kami juga ingin menciptakan iklim positif di antara suporter," tuturnya.
Lagu-lagu bernada rasisme ini memang belum hilang seratus persen. Hanya, hal ini bisa dimaklumi.
"Masih ada beberapa kali, tapi tidak sebanyak pertandingan sebelumnya. Lagu-lagu rasis ini memang tak bisa langsung dihilangkan sepenuhnya," kata Ketua Korwil Aremania Sukorejo, Amin.
"Mesti sedikit demi sedikit, karena Aremania sangat banyak dan tidak semua memiliki pemikiran yang sama untuk memerangi rasisme."
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar