Tentu ada pengaruhnya. Menurut saya, hal itu sangat tidak bagus karena di sepak bola profesional tidak ada regulasi demikian. Di profesional, pemain muda harus bekerja keras dan membuktikan diri kalau ingin masuk tim utama. Kalau sekarang mungkin mereka bisa agak malas.
Bagaimana menilai kualitas pemain muda di MU?
Rizky (Rizky Dwi Febrianto, red.) punya kualitas yang tinggi. Tapi, kami baru berlatih bersama tiga atau empat kali, jadi tidak bisa banyak saling mengetahui. Mereka harus kerja keras membawa tim ini lebih baik.
Bagaimana chemistry antara Anda dengan tandem di lini depan, Luis Carlos Junior?
Saya dan Luis Junior baru latihan dan bermain bersama satu pertandingan. Saya tidak tahu kenapa di Indonesia sudah langsung panik, padahal kami baru memulai.
Dia penyerang bagus dan musim lalu cetak banyak gol. Ini masih pramusim, wajar kalau kami belum dapat chemistry-nya. Piala Presiden ini bagus, tapi waktunya terlalu cepat, tim belum siap.
Kami mungkin belum bisa maksimal, tapi orang punya ekspektasi yang tinggi dan tidak mau tahu proses. Real Madrid dan Barcelona juga butuh proses untuk membangun tim.
Anda lebih suka beroperasi melebar atau lebih banyak di area kotak penalti lawan? Seperti apa pelatih Gomes de Oliveira ingin Anda bermain?
Saya baru pertama kerja dengan Gomes, dia pelatih bagus. Pertama kali bertemu, dia bilang kami harus bekerja keras. Untuk posisi, hal itu situasional dan kami masih punya banyak waktu.
Saya ikuti saja keinginan pelatih karena ingin bantu tim, bukan untuk saya sendiri. Di sayap, second striker atau penyerang tengah tidak ada masalah.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar