Greg Nwokolo gagal memenuhi ekspektasi suporter di debut resminya bersama Madura United. Penyerang berusia 31 tahun ini gagal mencetak gol dan Laskar Sape Kerrab kalah 0-1 dari Semen Padang di Piala Presiden.
Penulis: Suci Rahayu/Andrew Sihombing
Greg menolak panik. Di matanya, laga melawan Semen Padang tidak bisa dipakai sebagai tolok ukur bagi dirinya maupun tim. Di matanya, tim masih dalam proses pembentukan dan penyatuan.
Apa lagi yang ada di kepala pemain naturalisasi asal Nigeria ini? Simak wawancara eksklusifnya dengan kontributor Tabloid BOLA, Suci Rahayu.
Anda langsung mencetak gol saat uji coba melawan Persela dan Persatu, tapi gagal menjebol gawang Semen Padang di Piala Presiden. Apakah ini karena lawan berbeda kelas dibanding sebelumnya atau karena tekanan di laga resmi?
Tidak ada alasan. Ini uji coba dan persiapan, mungkin mereka lebih siap daripada kami. Kalau lihat pertandingan, kami juga mendapat tekanan dari Semen Padang.
Kami ingin mencetak gol dan menang sampai semua menyerang, tapi malah kebobolan. Babak kedua kami mau membalas, tapi mungkin tenaga belum 100 persen. Saya berharap pertandingan selanjutnya lebih baik.
Bagaimana Anda menilai kekuatan MU untuk bersaing dengan tim-tim besar lain, baik di Piala Presiden maupun kompetisi resmi nanti?
Tim lain pasti punya persiapan sendiri. Jadi, saya tidak bisa berkomentar tentang tim lain. Saya lebih fokus pada Madura United dan memperbaiki diri karena saya juga punya kekurangan seperti yang terlihat pada partai melawan Semen Padang.
Bagaimana pendapat Anda soal regulasi pembatasan usia maksimal dan kewajiban menurunkan pemain muda?
Tentu ada pengaruhnya. Menurut saya, hal itu sangat tidak bagus karena di sepak bola profesional tidak ada regulasi demikian. Di profesional, pemain muda harus bekerja keras dan membuktikan diri kalau ingin masuk tim utama. Kalau sekarang mungkin mereka bisa agak malas.
Bagaimana menilai kualitas pemain muda di MU?
Rizky (Rizky Dwi Febrianto, red.) punya kualitas yang tinggi. Tapi, kami baru berlatih bersama tiga atau empat kali, jadi tidak bisa banyak saling mengetahui. Mereka harus kerja keras membawa tim ini lebih baik.
Bagaimana chemistry antara Anda dengan tandem di lini depan, Luis Carlos Junior?
Saya dan Luis Junior baru latihan dan bermain bersama satu pertandingan. Saya tidak tahu kenapa di Indonesia sudah langsung panik, padahal kami baru memulai.
Dia penyerang bagus dan musim lalu cetak banyak gol. Ini masih pramusim, wajar kalau kami belum dapat chemistry-nya. Piala Presiden ini bagus, tapi waktunya terlalu cepat, tim belum siap.
Kami mungkin belum bisa maksimal, tapi orang punya ekspektasi yang tinggi dan tidak mau tahu proses. Real Madrid dan Barcelona juga butuh proses untuk membangun tim.
Anda lebih suka beroperasi melebar atau lebih banyak di area kotak penalti lawan? Seperti apa pelatih Gomes de Oliveira ingin Anda bermain?
Saya baru pertama kerja dengan Gomes, dia pelatih bagus. Pertama kali bertemu, dia bilang kami harus bekerja keras. Untuk posisi, hal itu situasional dan kami masih punya banyak waktu.
Saya ikuti saja keinginan pelatih karena ingin bantu tim, bukan untuk saya sendiri. Di sayap, second striker atau penyerang tengah tidak ada masalah.
Anda sudah pernah meraih gelar di Liga Singapura, tapi belum di Indonesia. Apakah penantian itu akan bisa berakhir bersama MU?
Mudah-mudahan bisa mendapat gelar bersama Madura United. Dengan kerja keras saya yakin kami punya peluang, tapi kami juga butuh waktu. Madura United tim bagus.
Saya berharap bisa memberikan yang terbaik. Kalau hari ini kurang, mungkin kami harus perbaiki untuk pertandingan selanjutnya.
Sepanjang karier, Anda tidak pernah bertahan lama di tiap klub. Mengapa demikian?
Tidak tahu juga kenapa. Mungkin karena sistem di Indonesia memang seperti itu. Kalau ada klub di Indonesia yang bisa memberi kontrak jangka panjang, akan lebih bagus.
Tapi, di sini cuma dapat satu musim, setelah itu selesai. Lalu kalau kami mendapat tawaran lebih bagus, otomatis kami akan pindah.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar