Ia datang ke markas Ingolstadt pada akhir Januari lalu dengan membawa truk penuh pretzel dan sosis sapi muda sesuai janji.
Nah, akhir pekan ini, tetangga yang baik hati itu akan menjamu Muenchen di Audi Sportpark pada 11 Februari. Apakah Muenchen akan ganti berbaik hati dengan bermain lunak?
Tidak mungkin! Saat ini Muenchen unggul empat poin dari Leipzig. Muenchen akan bermain seperti biasa, penuh dengan serangan, memastikan selisih poin akan bertambah banyak.
Selain itu, Muenchen juga tidak mau membuat rekor baru dengan mencatatkan kekalahan pertama dari Ingolstadt.
Dalam empat pertemuan sebelumnya, tiga kali di Bundesliga dan satu kali di babak II Piala Jerman, Muenchen selalu menang.
Baca Juga:
- Momen JUARA: Gol Penalti Antonin Panenka di Final Piala Eropa 1976
- Siapa Pemain Tersubur Inggris di Kompetisi Eropa Musim Ini?
- Firman Utina Merasa Jadi Muda Lagi
Ingolstadt pun sedang tidak stabil saat ini. Mereka mengalami tiga kekalahan dari empat laga terakhir Bundesliga.
Pekan lalu, Die Schanzer kalah 0-1 dari tim ibu kota Jerman, Hertha Berlin, di Olympiastadion. Walpurgis melakukan perubahan dari segi formasi.
Ketika pertama kali menangani Ingolstadt, 19 November lalu, ia masih memakai formasi peninggalan Kauczinski, yaitu 4-2-3-1.
Akan tetapi, sejak 10 Desember, Walpurgis mengubahnya menjadi 5-4-1. Sejak itu, dalam enam laga terakhir, Ingolstadt menang dan kalah masing-masing tiga kali. Di pihak Muenchen, pelatih Carlo Ancelotti juga mengganti formasi.
Semula, Muenchen memakai 4-3-3 sejak awal musim. Akan tetapi, formasi itu dimodifikasi menjadi 4-2-3-1, dengan Thomas Mueller berdiri di belakang Robert Lewandowski plus dua sayap, Arjen Robben dan Douglas Costa.
Kini, Muenchen sedang mengincar hasil tak terkalahkan untuk kesembilan kalinya secara beruntun. Seandainya pekan lalu tidak ditahan seri 1-1 oleh Schalke, maka Muenchen akan menang delapan kali beruntun.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar