Semakin Berkembang
Ketika memulai latihan di WCP, Satria berlatih seminggu tiga kali, Senin-Rabu-Jumat.
"Saat tahun pertama latihan saya selalu diantar ayah ke Gresik. Namun, memasuki tahun kedua, saya mulai pergi sendiri dari Surabaya ke Gresik dengan menggunakan sepeda motor," ucap Satria.
Baca Juga:
- Hadapi Persib, Pelatih Persiba Siapkan Perubahan Formasi
- Ini Besaran Pemotongan Gaji Pemain Leicester Jika Terdegradasi
- Pelatih Persija Suka Karakter Pekerja Keras Sutanto Tan
Setelah menjalani latihan di WCP, Satria lantas mendapat kesempatan masuk menjadi salah satu dari tiga kiper Persegres U-21. Kala itu usia Satria masih 16 tahun dan menjadi kiper termuda dibandingkan dengan dua kiper lainnya, yakni Tri Windu dan Muchayin.
Kemampuan Satria terus meningkat di bawah arahan pelatih M Kuswo. Ia akhirnya masuk dalam skuat timnas U-17 pada 2015.
Pada 2015 kemudian Satria kembali memperkuat timnas U-19 di ajang AFF U-19 di Vietnam. Di timnas, Satria langsung ditangani oleh pelatih kiper kawakan, Hermansyah.
"Sebagai mantan pemain timnas dan pernah melatih timnas tentu Hermansyah banyak memberikan ilmu kepada saya," ujarnya.
Tak dimungkiri oleh Satria, selepas kembali dari ajang AFF U-19 dirinya merasa lebih berkembang. Hal itu dia buktikan saat membela Persegres di ajang TSC. Ia mampu bersaing dengan kiper senior seperti Sandi Firmansyah dan Irpan.
Ketika Eduard Tjong masuk menggantikan Liestiadi sebagai pelatih kepala Persegres, nama Satria kerap masuk sebagai starting eleven.
Memasuki kompetisi musim ini Satria juga kembali mampu bersaing dengan kiper gaek Aji Saka.
Satria tetap mendapatkan kepercayaan dari tim pelatih untuk mengawal gawang Persegres ketika bertanding di laga perdana Piala Presiden kontra Mitra Kukar (4/2/2017).
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar