Namun, PSG jelas bakal menyajikan ujian berbeda buat pasukan Bordeaux. Musim ini, Les Girondins sudah dua kali bertemu PSG, tepatnya di pekan ke-8 Ligue 1 dan babak semifinal Coupe de la Ligue (Piala Liga).
PSG ibarat monster menakutkan bagi Bordeaux. Dalam sepasang laga tadi, Les Girondins selalu kalah. Mereka takluk 0-2 di liga dan 1-4 di semifinal Coupe de la Ligue.
"Gol Cavani menyakiti kami. Secara keseluruhan, kami bermain habis-habisan dan pertandingan ini ditentukan oleh detail kecil," kata Menez di Canal Plus usai laga melawan PSG di semifinal Coupe de la Ligue.
Geram
Menez layak merasa geram dengan Cavani. Sepasang kemenangan PSG atas Bordeaux musim ini ditentukan oleh Cavani.
Ia mencetak dwigol ketika PSG mengandaskan Bordeaux 2-0 di Parc des Princes Oktober silam. Penyerang beralias El Matador (Sang Pembunuh) itu lagi-lagi dua kali menggetarkan jala Les Girondins saat bersua di ajang Coupe de la Ligue.
Libur Natal dan musim dingin tak membuat Cavani kehilangan naluri membunuhnya. Dalam sembilan laga di semua kompetisi yang digelar pada 2017, El Matador mampu mencetak tujuh gol.
Penciuman tajam Cavani terhadap peluang gol adalah faktor yang membuat PSG tak ragu mendatangkan sang penyerang asal Uruguay pada 2013. Ia segera menjadi pemain reguler PSG. Kedatangan Cavani berdampak negatif terhadap Menez. Ia terdepak dari sebelas awal PSG.
Setelah menuai 30 penampilan pada 2012/13, Menez cuma mentas 16 kali pada 2013/14 yang notabene merupakan musim pertama Cavani bareng PSG.
Rasa sakit Menez belum bisa terobati karena dalam dua partai terakhir melawan Cavani, ia berada di pihak yang kalah. Akhir pekan ini, Menez sepertinya harus kembali siap disakiti Cavani.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar