Sorotan publik Spanyol tertuju ke El Sadar tatkala sang tuan rumah Osasuna menjamu Real Madrid pada Sabtu (11/2/2017). Meski hanya merupakan pertemuan antara tim juru kunci melawan pemimpin klasemen La Liga 2016-2017, banyak aspek historis ikut terseret di dalamnya.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa
Bagi Real Madrid, kemenangan atas Osasuna punya makna lebih selain raihan tiga angka. Bahkan sekadar mencetak gol pun, pasukan Zinedine Zidane akan meneruskan rentetan laga di mana mereka menggetarkan jala lawan ke angka 40 partai beruntun.
Artinya, Los Merengues akan berjarak satu laga dari rekor mencetak gol beruntun dalam 41 partai yang mereka ukir pada rentang musim 1951-1952 dan 1952-1953.
Jika sukses melakukannya Zizou bakal melewati Jose Mourinho di 2011-2012, dan Leo Beenhakker di 1987-1988 dan 1988-1989, yang terhenti di angka 39.
Melihat level ketajaman Cristiano Ronaldo dkk yang telah menggelontorkan 98 gol di seluruh kompetisi musim ini, rasanya upaya Zizou tak akan mengalami kendala berarti.
Terutama melihat statistik Los Rojillos yang memegang rekor kebobolan terbanyak di La Liga dengan 46 gol. Namun, yang jadi permasalahan bagi Madrid adalah kandang Si Merah yang kurang terlalu bersahabat.
Memang, secara overall rekor pertemuan menunjukkan bahwa Madrid mampu memenangi 21, dan hanya kalah 5 kali dari 33 duel terakhir.
Akan tetapi, jika cuma menyertakan rumah di El Sadar sejak pergantian milenium ketiga, rekornya menciut menjadi hanya 6 kemenangan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.741 |
Komentar