Kebijakan ini terasa sulit bagi para pemain, yang tidak bisa cepat beradaptasi pada suatu pola. Akibatnya, tim sebagai kesatuan juga terganggu dalam hal performa di lapangan.
Baca Juga:
- Momen JUARA: Gol Penalti Antonin Panenka di Final Piala Eropa 1976
- Siapa Pemain Tersubur Inggris di Kompetisi Eropa Musim Ini?
- Firman Utina Merasa Jadi Muda Lagi
Berdasarkan statistik musim ini, formasi tiga bek, yang dapat bertransformasi menjadi lima bek ketika tim bermain bertahan, merupakan modul terbaik Sevilla.
Taktik itu sudah ia pakai dalam tujuh pertandingan liga. Hasilnya, Sevilla belum menelan satu kekalahan pun.
Ya, semua empat kekalahan Sevilla terjadi tatkala memakai pola empat bek. Bahkan, tiga dari empat hasil seri mereka juga karena strategi tersebut, termasuk hasil imbang 0-0 versus Villarreal (5/2/2017).
Ketika bermain dengan tiga bek, Sevilla bisa lebih produktif. Sebanyak 22 dari total 43 gol mereka di La Liga musim ini lahir berkat pola tersebut.
Total 22 gol dalam tujuh partai berbanding 21 gol dalam 14 gim La Liga. Fakta yang sangat menjelaskan keberhasilan dari strategi tiga bek Sampaoli.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.741 |
Komentar