Bagi Leicester, potensi meraih tiga angka bisa diharapkan saat bertemu Swansea. Usai itu, Leicester kembali berubah konsentrasi. Kali ini terbang ke Spanyol untuk bertemu Sevilla di kancah Liga Champions.
“Kami harus dengan hati-hati menjalani semua pertandingan. Selain fisik yang terkuras, sisi konsentrasi juga terasa melelahkan,” ucap Riyad Mahrez.
Tak pelak, jika Leicester tidak segera menetapkan pilihannya, maka Derby akan mengambil keuntungan lewat memanfaatkan celah kebingungan yang tengah menjerat. Karena itu, pelatih Derby, Steve McClaren, menyatakan timnya akan bermain kompak.
Baca Juga:
- Leicester Musim Ini, antara Dongeng dan Nasib Newcastle
- Gol Eden Hazard, Azimat Kemenangan Chelsea
- Pujian Pelatih dari Belanda untuk Duo Sayap Persib
“Kami harus main kompak seperti laga pertama di mana kami bisa menahan imbang mereka,” kata McClaren, mantan asisten Sir Alex Ferguson di Manchester United serta eks pelatih timnas Inggris.
Pada pertemuan pertama Leicester memiliki peluang besar untuk menang, ditandai dengan perbedaan penguasaan bola yang signifikan.
Ternyata, penguasaan bola tinggi tidak mampu dimanfaatkan Leicester untuk meraup kemenangan.
Dalam hal prioritas, tampaknya Leicester lebih menyukai Premier League dan Liga Champions, baru kemudian Piala FA. Jadi, untuk saat ini boleh dibilang Derby memiliki peluang untuk menang.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar