M Riviansyah kembali masuk dalam deretan pemain pada Proliga 2017. Mantan quicker nasional tersebut bergabung dengan Jakarta BNI Taplus.
Rivi kali terakhir bermain pada Proliga 2010 dengan memperkuat tim Jakarta P2B Sananta.
"Saya diajak bergabung dengan BNI sejak November 2016. Rasanya kangen juga sudah lama tidak berpartisipasi," kata Rivi saat dijumpai JUARA di GOR PSCC Palembang, Sabtu (4/2/2017).
Demi mempersiapkan diri pada turnamen bola voli kasta tertinggi se-Indonesia tersebut, pria berusia 32 tahun ini mengambil cuti selama tiga bulan dari pekerjaannya.
"Saat pertama kali latihan bersama, badan saya langsung pegal-pegal. Saya juga cepat capek. Mungkin karena sudah tua ya ha-ha-ha," aku Rivi.
Selama menjalani latihan, dia menilai bahwa pemain muda BNI memiliki potensi yang bagus bagi Indonesia ke depan.
"Namun, mereka hanya jago teknik. Saat bermain seperti tidak punya perhitungan. Makanya, saya suka gemas dengan pemain muda sekarang," ucap pemain yang pernah mengantar Indonesia meraih medali emas pada SEA Games Thailand 2007 dan SEA Games Laos 2009 ini.
Kembali menghadapi suasana kompetisi Proliga, Rivi merasakan banyak perbedaan. Menurut dia, Proliga tahun ini kurang semarak.
"Seharusnya, bisa dikemas dengan lebih menarik karena antusiasme penonton masih sangat luar biasa. Hal itu yang sering membuat saya kangen dengan Proliga," ujar Rivi.
Rivi juga menyayangkan Proliga menjadi satu-satunya turnamen bagi pemain voli Indonesia. Saat masih bergabung dengan timnas, anak pertama dari dua bersaudara ini sering diikutkan pada kejuaraan asia.
"Karena itu, pemain sekarang kurang mendapat pengalaman bertanding. Seusai Proliga, para pemain akan dipilih mengikuti SEA Games. Tidak ada turnamen lagi," ucap Rivi.
Selama enam tahun terakhir, Rivi fokus bekerja di Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) wilayah Duren Sawit, Jakarta. Namun, dia tidak sepenuhnya meninggalkan cabang olahraga yang telah membesarkan namanya itu.
"Dua tahun terakhir, saya bantu melatih tim Maluku asuhan Victor Laiyan (pelatih voli nasional). Jadi pelatih lebih capek secara pikiran daripada sebagai pemain," tutur Rivi.
"Sebagai pelatih, saya bukan tipe yang galak. Baru saat menangani pemain putra saya lebih tegas. Melatih pemain putra lebih mudah daripada pemain putri karena mereka lebih menurut jika diberikan arahan," ucap Rivi.
Pada laga kedua putaran pertama seri II Proliga, BNI melawan Jakarta Elektrik PLN, Rivi tidak turun karena kondisi tubuhnya sedang tidak fit.
Pertarungan tersebut harus dijalani selama lima set dengan kemenangan diraih Elektrik 25-22, 25-12, 22-25, 25-27, 10-15.
"Mental tim sedang tidak bagus. Padahal, secara kemampuan di atas kertas, lebih unggul BNI," ujar Rivi.
BNI yang merupakan runner-up Proliga 2016 akan menutup laga di Palembang dengan menghadapi Surabaya Bhayangkara Samator, Minggu (5/2/2017).
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | - |
Komentar