Selain cepat pada hari pertama, Bautista juga konsisten memiliki kecepatan rata-rata lima besar pada hari kedua dan ketiga.
Sementara itu, Lorenzo mengatakan bahwa meskipun belum mencatat putaran terbaik, dia tetap senang karena pebalap Ducati lain sangat cepat. Hal ini menunjukkan potensi motor Ducati.
Simulasi Lomba Terbaik
Kekhawatiran Rossi soal Honda diperlihatkan Marquez pada saat-saat akhir hari terakhir tes, Rabu (1/2/2017). Marquez mengorbankan time attack alias melakukan satu lap cepat.
Dia memilih untuk konsisten membuat 11 lap bagus ketimbang satu lap cepat. Hanya ada enam pebalap yang melakukan simulasi 10 lap atau lebih secara beruntun dan itu semua terjadi pada hari terakhir.
Selain Marquez, ada Lorenzo, Jack Miller, Pol Espargaro, dan dua rookie, Jonas Folger dan Sam Lowes.
Dari semua simulasi itu, Marquez membuat rataan waktu terbaik, yakni 2 menit 0, 403 detik. Catatan ini lebih baik dari fastest lap GP Malaysia 2015 yang dibuat Lorenzo, yakni 2 menit 0,606 detik. GP Malaysia 2016 tak bisa memperbaiki catatan itu karena diguyur hujan.
"Saya memang mengorbankan time attack karena lebih butuh mencari konsistensi kecepatan dengan melakukan simulasi lomba," kata Marquez, seperti berita pers yang diterima dari tim Repsol Honda.
Yamaha sudah cepat, Ducati punya potensi, dan selama masih ada Marquez Honda selalu tampil garang. Musim 2017 memang berpotensi sengit!
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.739 |
Komentar