Saat ini, Manchester City memiliki satu tabungan striker di Eredivisie Belanda. Tepatnya di klub Twente Enschede. Namanya Enes Unal, pemain asal Turki berusia 19 tahun.
Sportsmail menggambarkan pemain bertinggi 185 cm itu sebagai berikut: "Unal bermain seperti Zlatan Ibrahimovic, berwajah seperti Johnny Depp, dan mencetak gol untuk bersenang-senang."
Wajahnya mungkin mirip Depp, namun Unal tidak menjadi bagian dari film Pirates of the Carribean, sekuel ke berapa pun. Setidaknya belum menjadi bagian.
Meski keduanya memiliki kunciran rambut yang khas itu, Unal dihubungkan dengan Ibrahimovic lebih karena ia memang jago membuat gol.
Dari 30 gol yang dibuat pasukan Twente dalam 20 partai liga, 10 di antaranya adalah berasal dari Unal. Dari 18 partai liga yang diikutinya, Unal tampil sebagai starter sebanyak 17 kali.
Pada akhir pekan ini, Twente akan menjamu pemimpin sementara Eredivisie, Feyenoord pada Minggu (5/2/2017). Akan dilihat apakah Unal bisa menambah perbendaharaan gol.
Sebelum dibeli oleh Manchester City pada 6 Juli 2015, Unal bermain di Bursaspor. Ia juga produk akademi klub Turki itu. Di level junior semasa di Turki, Unal membuat 182 gol dalam 110 pertandingan untuk tim cadangan Bursaspor.
Unal juga membuat 24 gol dalam 25 laga tim nasional Turki U-16, sebelum ia lompat ke tim senior Turki pada usia 17 tahun. Pemain kelahiran Bursa, 10 Mei 1997 itu menjadi pemain paling cemerlang dari Turki sejak munculnya Arda Turan.
Baca Juga:
- Timnas Indonesia Terima Undangan dari Tiga Negara
- Amarah Pasukan Setan Milan
- Arkadiusz Milik, Obat Mujarab Napoli yang Bisa Bikin Pusing
Setelah dibeli City dengan harga sekitar 2,5 juta pound, klub Inggris itu lantas meminjamkannya ke klub Belgia, Genk, hingga akhir Januari 2016. Separuh musim berikutnya, Unal berada di klub Belanda, NAC Breda, juga dengan status pinjaman.
Saat itu, NAC berada di Jupiler League, divisi dua Belanda di bawah Eredivisie. Di klub itu, dalam 11 kali main, Unal membuat sembilan gol.
Nyata kalau Belanda menjadi tempat yang nyaman buat Unal. Sebab, ketika dipinjamkan ke Genk, dari 12 kali main, ia hanya membuat satu gol.
Memasuki musim ini, City harus meminjamkannya lagi ke Belanda dan bukan ke klub lain di Inggris. Itu disebabkan karena Unal terbentur masalah ijin kerja, yang muncul akibat aturan untuk pemain non Uni Eropa.
Akan tetapi, kalau Unal terus membuat gol di Belanda dan juga sering tampil bersama tim nasional senior Turki, maka akan ada aturan lain lagi yang berlaku untuk pemain non Uni Eropa dengan jumlah penampilan tertentu bersama tim nasional, terutama yang masih berusia muda.
Unal juga terus belajar bicara dengan bahasa Inggris dan Belanda. Tentu saja untuk meningkatkan permainannya, seperti yang diungkapkan oleh agennya, Batur Altiparmak.
“Dia sangat serius dalam belajar bahasa Inggris dan Belanda. Unal suka belajar dan ia tidak takut untuk berkomunikasi dengan para pelatih dan bekerja sama untuk mengembangkan permainnya,” kata Altiparmak.
“Saya harap ia akan bisa bermain di Premier League ketika usianya menginjak angka 21. Namun, jika Unal terus bermain seperti saat ini, FA Inggris punya hak untuk memberi ijin kerja spesial untuk pemain dengan bakat seperti Unal,” lanjut Altiparmak.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Sportsmail |
Komentar