Kemampuannya bermain bagus di banyak posisi di lini depan, sebagai winger, striker, dan gelandang serang, membuat pemain baru Paris Saint-Germain, Goncalo Guedes, disebut sebagai bunglon.
Penulis: Rizki Indra Sofa
Tengah pekan lalu, PSG secara resmi mengejutkan Eropa dengan kesuksesan mengalahkan banyak peminat Guedes.
Wonderkid Portugal berusia 20 tahun itu memilih PSG dengan nilai transaksi berkisar 30 juta euro alias setara 430 miliar rupiah.
Guedes meninggalkan Benfica, klub yang sudah ia bela selama 12 tahun sejak belia. Salah satu klien dari agen kenamaan, Jorge Mendes, ini diikat kontrak hingga 2021.
"Luar biasa. Bisa memperkuat tim seperti PSG membuat saya punya peluang untuk semakin berkembang. Senang bisa memiliki tim dengan materi pemain bagus seperti saat ini," ucap Guedes di situs resmi Les Parisiens.
"Kami benar-benar senang bisa mendatangkan Goncalo mengingat dia talenta hebat Eropa yang saat ini diincar banyak klub kuat, tapi memilih bergabung bersama PSG. Dia akan menjadi bagian penting dari proyek kami," kata Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi.
Sang presiden tak keliru. Sebuah kemenangan besar bisa menggaet pemain yang punya banyak alias, salah satunya the next Cristiano Ronaldo, tersebut.
Namun, intensitas pengamatan PSG sebetulnya sudah dimulai tiga tahun lalu. Barangkali momennya sebuah kebetulan, persisnya pada 10 Desember 2013.
Goncalo Guedes' first training session with PSG. #PSG pic.twitter.com/kRKYmExhxL
— PSG Is Life (@PSGisLife) January 26, 2017
Panggungnya di UEFA Youth League alias Liga Champion buat tim junior di Eropa. PSG U-19 baru saja mengamankan tiket kelolosan ke babak 16 besar.
Di pertandingan itu, PSG harus puas dengan hasil seri 1-1 kontra Benfica. Gol tunggal Benfica diciptakan man of the match laga yang tak lain adalah Guedes.
Sangatlah pantas, mengingat Guedes mampu menciptakan gol via salto akrobatik cantik dalam usia 17 tahun.
Debut
Kariernya terus meroket, baik itu di Benfica maupun tim nasional Portugal. Musim lalu jelas menjadi momen terbaiknya. Ia bisa menjadi tulang punggung tim di liga domestik, tampil 31 kali dan mencetak empat gol.
Guedes juga brilian dan seperti tak canggung di ajang antarklub Eropa. Dia menjadi pemain paling muda asal Portugal yang bisa bikin gol di Liga Champions.
Usianya baru 18 tahun ketika ia mampu mencetak gol ke gawang tim tangguh dengan pertahanan solid, Atletico Madrid, di Vicente Calderon pula!
Total, Guedes bisa menyumbangkan 11 gol dan 16 assist dari 68 penampilan di tim utama Benfica di semua kompetisi.
PSG dan sang bos, Unai Emery, serta seluruh fan pastinya berharap ia tak butuh waktu lama untuk beradaptasi di Prancis. Kepercayaan sang bos bahkan langsung muncul akhir pekan lalu. Guedes hadir di bench PSG saat menjamu AS Monaco, Ahad (29/1/2017).
Baca Juga:
- Southampton, Pelabuhan Baru Si Pencetak 25 Gol dalam 3.119 Menit
- Momen JUARA: Gol Penalti Antonin Panenka di Final Piala Eropa 1976
- Lorenzo: Saya Lebih Terkenal di Sini daripada di Negara Sendiri
Ia lantas diberikan kesempatan menjajal rumput Parc des Prince ketika dimasukkan Emery pada menit ke-87 buat menggantikan salah satu rekrutan baru PSG lainnya, Julian Draxler.
Dengan sedikitnya sisa waktu, wajar kalau tak banyak yang bisa dilakukan Guedes. Malah, hanya berselang beberapa menit usai momen debutnya, tim tamu justru bisa mencetak gol yang membuat duel berakhir sama kuat 1-1.
"Rasanya sangat luar biasa bisa menginjak rumput Parc des Princes dan merasakan debut. Bermain di sisa pertandingan ini penting buat memupuk rasa percaya diri saya," tutur Goncalo.
"Sayang, kami melepas tiga poin di depan mata. Semoga saya bisa segera cepat beradaptasi karena Ligue 1 sangat kompetitif," ungkap si pemain lagi.
[video]http://video.kompas.com/e/5303656991001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar