Berkorban
Pola 4-2-3-1 ini memaksa sejumlah pemain harus berkorban dalam hal tampil bukan di peran asli. Akan tetapi, mereka yang tampaknya berkorban ini malah memperlihatkan kemampuan serbabisa.
Allegri menempatkan Pjanic sebagai gelandang bertahan bersama Sami Khedira. Bukannya kehilangan agresivitas, mantan bintang AS Roma itu malah bergerak lebih leluasa.
Pjanic bukan satu-satunya pemain yang mobilitasnya lebih bebas dalam peran bukan naturalnya. Dybala contoh lain.
Berperan sebagai central attacking midfielder, striker asal Argentina ini bikin bek-bek rival kewalahan. Hal ini terlihat ketika Dybala tanpa kawalan berarti membobol gawang Milan untuk mencetak gol pertama Juve pekan lalu.
Baca Juga:
- Magi Anfield Belum Pulih!
- Nakata dari Thailand Puji Timnas Indonesia
- Di Piala Presiden 2017, Pemain U-23 Wajib Main Minimal 45 Menit!
Pengorbanan lain diperlihatkan Mandzukic, sayap kiri Juventus di skema baru ini.
Mantan pemain Bayern Muenchen itu mematikan sisi kanan Lazio lewat kecepatannya saat bertransisi dari lini depan ke belakang atau sebaliknya.
Ada pula Andrea Barzagli, sosok yang selama ini diketahui sebagai bek tengah, tampil solid sebagai bek kanan kontra Milan. Kendati harus memaksa sejumlah anak asuhnya beraksi tidak di posisi asli, Allegri enggan ambil pusing.
"Saya tidak ingin membuat semua orang bahagia. Mulai sekarang dan nanti, saya bisa muncul dengan ide gila dan menerapkannya di lapangan. Yang penting adalah Anda paham apa yang dilakukan," kata mantan pelatih Milan itu.
Selama 4-2-3-1 terus memberikan hasil-hasil positif, para pemain Juve sepertinya senangsenang saja dengan ide gila pelatih mereka.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.738 |
Komentar