Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto, akan mendapat tanggung jawab baru setelah Tontowi Ahmad mulai coba dipasangkan dengan Gloria Emanuelle Widjaja.
"Praveen/Debby akan menjalani peran baru tahun ini setelah Tontowi/Liliyana berhasil meraih medali emas Olimpiade 2016. Sudah waktunya mereka menjadi ujung tombak," kata pelatih kepala ganda campuran nasional, Richard Mainaky kepada JUARA seusai penghargaan atlet berprestasi PB Djarum di Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (25/1/2017).
Tahun ini, Praveen/Debby langsung ditargetkan untuk mempertahankan gelar pada All England, 7-12 Maret.
Menurut Richard, demi kembali mewujudkan target sebagai juara All England, Praveen/Debby menjalani porsi latihan yang lebih berat.
Sementara itu, Tontowi yang dipasangkan dengan Gloria baru menjalani debut mereka pada Malaysia Masters dan mampu menembus babak semifinal.
"Mereka dipasangkan agar Gloria bisa menambah pengalaman saat bermain dengan senior, sedangkan Tontowi diharapkan bisa belajar menjadi leader," tutur Richard.
Tontowi/Liliyana akan kembali berpasangan pada turnamen besar karena mereka ditargetkan bisa meraih medali emas pada Asian Games 2018.
"Saat Tontowi bermain dengan Gloria, Liliyana bisa menjaga kondisi. Saya khawatir jika Liliyana dipaksakan terus mengikuti turnamen, dia akan jenuh," ucap Richard.
Menurut Richard, Gloria akan kembali bertandem dengan Edi Subaktiar ketika Tontowi bermain dengan Liliyana.
"Edi saat ini masih saya genjot penampilannya karena kemampuan individunya sempat menurun. Saya juga akan membenahi kedisplinannya," ujar Richard.
Dijelaskan Richard, aturan disiplin keras ini juga akan diberlakukan bagi pemain ganda campuran pelatnas lainnya. Hal ini meliputi pembatasan jam pulang dan izin keluar pada jam istirahat latihan.
"Saat persiapan Olimpiade kemarin, pengawasan sempat lepas. Sekarang, semua yang longgar dibenahi. Jika atlet yang rumahnya di Jakarta bisa pulang pada Sabtu pagi, malamnya mereka harus sudah tiba di pelatnas," tutur pria asal Ternate ini.
"Saya ingin para atlet lebih banyak di pelatnas daripada bermain di luar," ujar Richard.
[video]http://video.kompas.com/e/5296533244001_v1_pjuara[/video]
Disinggung tentang peta persaingan ganda campuran dunia, Richard percaya kekuatan China bisa ditaklukkan pasangan Indonesia meskipun sudah hadir pasangan Zheng Siwei/Chen Qingchen.
"Berdasarkan pengalaman saya, pemain China bakatnya terbatas. Berbeda dengan pemain Indonesia yang memiliki bakat alami," aku Richard.
Praveen/Debby akan dipasangkan hingga akhir 2017 karena Debby berencana menikah. Setelah Asian Games 2018, Richard berpeluang mengubah susunan pasangan ganda campuran untuk diproyeksikan pada Olimpiade Tokyo 2020.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | - |
Komentar