Direkrut Juni atau Juli, tapi bersinar di Januari. Situasi itu amat lumrah terjadi di sebuah tim mengingat banyak hal yang harus dilalui pemain anyar di tempat tinggal barunya.
Penulis: Rizki Indra Sofa
Pun dengan Atletico Madrid dan rekrutan mereka. Dibeli pada awal musim, tapi baru mulai berperan di tengah perjalanan. Situasi itu telah berulang kali terjadi dan kali ini berpotensi terjadi lagi di Vicente Calderon.
Dialah Nicolas Gaitan, salah satu rekrutan penting Los Colchoneros di musim panas 2016. Dia dibeli dari Benfica lantaran statusnya di Liga Portugal sebagai raja assist.
Jangankan menjadi starter buat Atleti, mendapatkan menit tampil di awal musim begitu sulit mengingat sang arsitek tim, Diego Simeone, sudah punya skuat solid warisan dari musim lalu.
Adaptasi Argentino berusia 28 tahun itu dengan budaya dan sepak bola Spanyol amat tersendat. Akibatnya, dia kerap menghangatkan bangku cadangan.
Simeone boleh bernapas sedikit lega. Sepertinya adaptasi berjalan setengah musim saja. Gaitan mulai nyaman di Calderon.
Saat bersua Real Betis (14/1/2017), dia mencetak satu-satunya gol yang memberikan Los Colchoneros kemenangan tipis 1-0.
Con gol de Nicolás Gaitan Atlético de Madrid venció por la mínima diferencia al Betis (1-0) #LaLiga pic.twitter.com/CN4Ng13KdI
— La Previa (@LaPreviaCo) January 14, 2017
Berselang lima hari, Gaitan kembali menjadi starter dan turut membantu tim menang telak tiga gol tanpa balas dari Eibar di pentas Copa del Rey.
"Gaitan bekerja sangat keras. Sejak November, dia sudah melalui banyak perubahan dalam proses adaptasi terhadap tim," tutur Simeone di Marca.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.736 |
Komentar