Seperti Trio
Belakangan tren superstar Los Colchoneros memang begitu. Mulai dari era Arda Turan, Radamel Falcao, sampai Antoine Griezmann memang agak telat panas alias perlu waktu beradaptasi.
Arda dibeli Atleti dari Galatasaray musim panas 2011, saat klub ibu kota itu masih diarsiteki Gregorio Manzano. Dengan statusnya sebagai pemain termahal Turki (nilai transaksi saat itu 12 juta euro), Arda tak bisa berkembang.
Baru ketika komando tim pindah tangan ke Simeone pada Desember, Arda mulai menunjukan kualitas menjadi salah satu pilar Atletico.
Begitu juga dengan Falcao. Dia direkrut bareng Arda. Ia menjalani periode biasa-biasa saja memasuki 2011-2012, tapi baru meledak menjelang pergantian tahun serta saat tim sudah dilatih Simeone.
Baca Juga:
- Granit Xhaka, Kartu Merah dan Ditangkap Polisi
- Andai Inter Milan Dilatih Stefano Pioli Sejak Awal Musim
- Neymar Samai Rekor Ronaldinho di Barcelona
Fenomena terakhir jelas Grizou, yang melempem di awal kariernya berseragam merah-putih. Posisinya di atas lapangan lantas diubah Simeone, dari seorang pemain sayap menjadi penyerang.
Sempat butuh waktu untuk bereksperimen. Gol pertamanya di liga muncul November, beberapa bulan sejak kedatangan. Tapi, hat-trick di San Mames, markas Athletic Bilbao, pada Desember membuat kepercayaan dirinya meroket.
Sejak saat itu, Grizou bak tidak terhentikan menjadi striker paling oke yang pernah dimiliki Simeone.
Berkaca dari sejarah para pilar Atletico tadi, Gaitan berpotensi menjadi penerus tradisi bintang yang telat panas di Calderon.
Gaitan jelas memiliki potensi buat menjadi bintang berikutnya penerus Arda dan Falcao.
"Jika menambahkan kerja keras terhadap talenta yang dia miliki, situasi sekarang sudah amat ideal buat Nico," kata Simeone lagi.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.736 |
Komentar