Meski tak mampu menembus Piala Dunia U-20 2015 yang selalu ia dengungkan, Indra Sjafri tetap menjadi pahlawan untuk timnas junior. Ia telah membawa timnas U-19 menjadi juara Piala AFF U-19 2013 sekaligus memunculkan beberapa pemain muda dengan kualitas wahid saat ini.
Penulis: Kukuh Wahyudi
Keberhasilan itulah yang membuat dirinya kembali dipercaya untuk menangani timnas U-19 untuk tampil di Kualifikasi Piala AFC U-19 2017, 21-29 Oktober. Target tinggi pun otomatis dibebankan kepadanya.
Namun, target tinggi tampaknya perlu ditelaah lagi. Sekarang Indra tak memiliki banyak waktu untuk menggembleng pasukannya seperti U-19 era sebelumnya.
Kala itu, sebagian pemainnya ia tangani sejak 2011. Selama tiga tahun sebelum menjuarai Piala AFF, Indra banyak melakukan tambal sulam pemain sehingga membentuk tim yang solid.
Mulai mengambil pemain dari pelosok negeri dengan melakukan blusukan, seperti kasus Yabes Roni Malaifani, Indra juga bebas mencomot nama-nama yang sudah matang.
Hansamu Yama dan Maldini Pali menjadi dua di antara sekian nama yang sudah menerima tempaan di program SAD Indonesia yang diambil Indra. Selain itu, masih ada Evan Dimas, yang sudah mentereng usai mengikuti ajang pencarian bakat.
Setelah itu ada Muhammad Hargianto, yang menerima tempaan dari Diklat Ragunan.
"Bila sekarang nama-nama itu muncul sebagai pemain bagus, hal itu menunjukkan bahwa pembinaan usia muda yang serius memang akan berujung pada kualitas," tutur Indra.
Tapi, saat ini eks pemain PSP Padang itu hanya memiliki waktu sembilan bulan. Dipastikan Indra bakal terkendala dalam mengumpulkan nama-nama terbaik dari seluruh Nusantara.
Baca Juga:
- Maitimo Dukung Program Naturalisasi, tetapi Bukan Asal Pilih
- AIA Championship Kembali Digelar, BePe Ditemani Firman Utina
- Presiden Joko Widodo Setuju, Proses Naturalisasi Ezra Walian Tergolong Cepat
Mampukah Indra menjawab ekspektasi PSSI dan masyarakat Indonesia?
"Sekarang saya belum mendapatkan SK dari PSSI, jadi soal rincian program belum bisa saya katakan," katanya saat dihubungi BOLA pada Minggu (22/1/2017) malam.
Sementara itu, ada hal lain yang harus menjadi perhatian Indra. Selama menangani timnas U-19 dan Bali United, dirinya selalu terkendala dalam hal juru gedor.
Striker pilihannya terbilang kurang mentereng. Di tim U-19, Muchlis, yang jadi pilihan utama, kalah tajam dibandingkan Evan, yang berposisi sebagai gelandang.
Sementara di Bali, penyerang asingnya, Nemanja Vidakovic, hanya membukukan tujuh gol dari 28 laga. Tapi, untuk era ini, tampaknya Indra punya solusinya.
Ada nama Egy Maulana Vikri, pemain tersubur Piala Soeratin 2016 dengan koleksi 21 gol. Egy di mata Indra bukanlah orang asing.
Kapten timnas U-16 itu sudah masuk pantauan Indra di FIFA Festival Grassrot di Medan.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar