“Sedari dulu kami memang memiliki tanggung jawab yang besar. Jika kalah tentu akan sangat malu karena masing-masing tetangga kami di rumah pasti bertanya: 'Kenapa bisa kalah?',” kata salah satu legenda Arema, Miftakhul Huda.
Anti-Diskriminasi
Putra daerah barangkali dominan, tapi pelatih Aji Santoso enggan memberikan perlakuan istimewa. Posisi mereka di mata eks pembesut tim nasional Indonesia U-23 itu tetap sama dengan pemain dari luar Malang dan legiun asing.
Skuat Arema diperkirakan bisa menghadirkan kejutan.
Masuknya pemain-pemain baru seperti Adam Alis, Hanif Sjahbandi, Bagas Adi Nugraha, plus dua wajah asing, Arthur Cunha Da Rocha dan Felipe Bertoldo (Brasil), bakalan menambah daya gedor Singo Edan di LSI 2017.
Baca Juga:
- Maitimo Dukung Program Naturalisasi, tetapi Bukan Asal Pilih
- AIA Championship Kembali Digelar, BePe Ditemani Firman Utina
- Presiden Joko Widodo Setuju, Proses Naturalisasi Ezra Walian Tergolong Cepat
“Semakin komplitnya pemain Arema FC cukup bagus karena ajang yang kami hadapi semakin dekat. Semakin lengkap pemain, maka persiapan tim juga akan bisa dilakukan,” ujar Aji.
Di sisi lain, Arema dipastikan tak lagi berniat menggunakan jasa Yanto Basna. Mantan bek Persib Bandung itu telah bertindak tak profesional dengan menghilang tanpa pemberitahuan menjelang penandatangan kontrak, Sabtu (21/1/2017).
“Kami tidak ingin larut dalam persoalan ini. Arema kini fokus membidik pemain lain karena tim harus komplit agar persiapan semakin matang dalam waktu dekat,” tutur media officer Arema, Sudarmaji.
Aji turut mengungkapkan kekecewaan dan menegaskan dirinya tidak akan terpaku pada satu pemain. “Pemain yang tidak bermain dengan hati itu tidak baik,” ucapnya.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar