Contohnya adalah Adixi Lenzivio (Menteng Junior), Ade Jantra, dan Daryono (PSAL). Keduanya berposisi sebagai penjaga gawang, tetapi hanya sekadar pelapis.
Persija justru banyak menggunakan jebolan akademi Villa 2000, yang notabene adalah kepunyaan Ferry, di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016, yakni Abrizal Umanailo, Muhammad Idham Jauhari, Rezaldi Hehanusa, dan Rizky Darmawan.
Baca Juga:
- Manchester City di Persimpangan Jalan
- Luis Milla dan Tiki-taka di Mata Manahati Lestusen
- Ini Obsesi Navas bersama Real Madrid
“Klub-klub internal adalah wadah Persija untuk mendapatkan pemain muda. Kompetisi internal kami memang masih terus bergulir, tapi kenyataannya tidak dimanfaatkan secara baik oleh Persija,” kata Ketua Umum PS Mahasiswa, Biner Tobing, kepada BOLA beberapa waktu lalu.
Sungguh miris mengingat paling tidak Persija punya satu pemain bintang jebolan klub internal setiap dekade sejak 1950-an hingga 2000-an.
Hasyim Kipuw (sekarang di Bali United) dan Leonard Tupamahu (Pusamania Borneo FC) menjadi sisa-sisa kejayaan pembinaan terpadu yang masih eksis di kompetisi nasional.
Daftar Klub Internal Persija:
Atamora FC, Bintang Muda Senayan, Camp 82, PS Gunjati, PS Hercules, PS Jayakarta, PS Karya Utama, PS Maesa, PS Mahasiswa, MBFA, Menteng FC, PS Menteng Yunior, Metros FC, Monas FC, Nusantara FC, PSAD, PSAL, PS POP, PS Pos Indonesia, PS Pratama, PS Putra Indonesia, PS Putra Nusa, Red Demon FC, RPM Pasar Jaya, PS Setia, AC Shuah Api, Trisakti FC, Tunas Jaya, UMS, MC Utama.
Nama-nama tenar jebolan klub internal Persija:
Arnold van der Vin
Era: 1950-an
Klub: UMS
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar