Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mereka yang Patut Disorot pada Piala Afrika 2017

By Anju Christian Silaban - Rabu, 18 Januari 2017 | 07:13 WIB
Striker Gabon, Pierre-Emerick Aubameyang, mengejar bola saat melawan Burkina Faso dalam laga Grup A Piala Afrika 2015 di Stadion Bata, Bata, pada 17 Januari 2015.
CARL DE SOUZA/AFP
Striker Gabon, Pierre-Emerick Aubameyang, mengejar bola saat melawan Burkina Faso dalam laga Grup A Piala Afrika 2015 di Stadion Bata, Bata, pada 17 Januari 2015.

 Piala Afrika bakal berlangsung di empat kota di Gabon 14 Januari 2017 hingga Februari 2017. Total 16 negara terlibat di dalamnya.

Meski pamornya masih kalah dibandingkan Copa America atau Piala Eropa, turnamen dua tahunan ini masih menyisakan daya tarik.

Ada sejumlah pemain bintang, kebanyakan dari Premier League, turut serta dalam Piala Afrika edisi ke-60 ini. Siapa saja mereka?

Berikut ini adalah 5 calon bintang pada Piala Afrika 2017:

Pierre-Emerick Aubameyang (Gabon)

Januari kembali menjadi bulan Pierre-Aubameyang. Pemicunya tidak cuma isu transfer yang mengaitkan sang pemain dengan Real Madrid atau klub China, tetapi juga keikutsertaan pada Piala Afrika.

Striker berusia 27 tahun itu dituntut membuktikan kualitasnya sebagai finalis penghargaan Pemain Terbaik Afrika dalam tiga tahun terakhir.

Salah satu caranya tentu dengan mendorong Gabon melangkah sejauh mungkin dalam turnamen. Terlebih lagi, Aubameyang dan kawan-kawan tampil di depan publik sendiri.

Sejauh ini, pemain milik Borussia Dortmund itu sudah menunjukkan ketajamannya dengan mencetak satu gol ke gawang Guinea-Bissau pada partai pembuka, Sabtu (14/1/2017). Sayang, lesakan itu belum bisa memenangkan Gabon.

Riyad Mahrez (Aljazair)


Sayap Leicester City, Riyad Mahrez, memberikan aplaus kepada suporter dalam laga Liga Champions di kandang Club Brugge, Jan Breydelstadion, 14 September 2016.(EMMANUEL DUNAND/AFP)

Riyad Mahrez mungkin bisa disebut pemain Afrika paling bersinar pada 2016. Kehadiran dalam daftar 30 nominasi Ballon d'Or dan gelar Pemain Terbaik Afrika menjadi bukti sahih atas kualitasnya.

Setelah meraih berbagai penghargaan individu dan membawa Leicester City juara Premier League, Mahrez kini mendapatkan tantangan membawa negaranya berprestasi. Sudah sejak 1990, mereka tidak pernah berjaya di Piala Afrika.

Target tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan. Buktinya, Aljazair ditahan imbang 2-2 oleh tim non-unggulan, Zimbabwe, pada partai pertama Grup B, Sabtu (15/1/2017).

Dalam pertandingan tersebut, Mahrez mencetak dua gol sehingga memimpin tabel top scorer sementara.

Sadio Mane (Senegal)


Striker Senegal, Sadio Mane, melakukan selebrasi usai mencetak gol saat melawawn Tunisia dalam laga Grup B Piala Afrika 2017 di Franceville, (15/1/2017).(KHALED DESOUKI/AFP)

Penampilan impresif ditunjukkan Sadio Mane bersama Liverpool. Dia mencetak sembilan gol dan tujuh assist dari 21 partai Premier League.

Saatnya buat pemain sayap berusia 24 tahun itu menularkan performa positif bersama tim nasional Senegal.

Hal itu dibuktikan Mane dengan membawa Senegal menang atas Tunisia pada partai pertama, Minggu. Dia turut mencetak satu gol melalui titik penalti.

Mohamed Salah (Mesir)


Pemain AS Roma, Mohamed Salah, melakukan sujud syukur seusai mencetak gol ke gawang Palermo pada lanjutan Serie A di Stadion Olimpico, Minggu (23/10/2016). (VINCENZO PINTO/AFP)

Kualitas Mohamed Salah tidak perlu diragukan lagi. Ketajaman dia telah terbukti di AS Roma dengan catatan sembilan gol dan enam assist pada musim ini.

Bersama Mesir, Salah yang notabene pemain sayap, juga tampil produktif dengan sumbangan 29 gol dalam 47 laga.

Hanya satu hal yang belum dibuktikan Salah, yakni membawa Mesir berprestasi.

Kali terakhir Mesir menjuarai Piala Afrika yakni pada 2010. Saat itu, Salah muda belum masuk skuat.

Wilfried Zaha (Pantai Gading)


Pemain Crystal Palace, Wilfried Zaha, merayakan golnya ke gawang Hull City dalam laga Premier League di KCOM Stadium pada 10 Desember 2016.(GARETH COPLEY/GETTY IMAGES)

"Saya telah mengambil keputusan tepat dan tidak menyesalinya," ujar Wilfried Zaha.

Penuturan tersebut dilontarkan Zaha setelah memilih tim nasional Pantai Gading ketimang Inggris, yang pernah dibelanya sebanyak dua kali.

Tepat atau tidaknya keputusan Zaha mungkin bisa diukur melalui Piala Afrika 2017. Kalau mampu tampil impresif dan membawa Pantai Gading berpestasi, Zaha mungkin tidak salah memilih.

[video]http://video.kompas.com/e/5282440789001[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Aloysius Gonsaga
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X