Kini, Andy Murray sudah bersiap menghadapi Australia Terbuka, Grand Slam termuda jika dibandingkan dengan seri Grand Slam lainnya, akan dilaksanakan di Melbourne. Tepat 16 Januari 2017 mendatang, turnamen tersebut dimulai.
Bicara prestasi, dari total sebelas kali Andy Murray menapaki Final Grand Slam, lima di antaranya terjadi di Australian Open.
Petenis kelahiran Glasgow, Skotlandia sudah lima kali meraih predikat runner-up di Australian Open. Itu semua terekam pada tahun 2010, 2011, 2013, 2015 dan tahun lalu.
Setelah Roger Federer mengalahkannya pada final tahun 2010 dengan tiga set langsung, nama Novak Djokovic asala Serbia mengalahkannya di empat final lainnya.
Sesuai dengan jenis lapangan yang termasuk lapangan keras, Australian Open memang menjadi turnamen keras bagi Andy Murray.
Hemat saya mengatakan tak akan mudah untuk Andy menaklukkan Australia Terbuka.
Walau pun diunggulkan di tempat pertama, Andy harus selalu bugar dan cermat saat bertanding.
Apalagi banyak petenis lain yang ingin mengalahkannya sebagai pemain nomor satu dunia. Kemenangan atas petensi puncak dunia akan mengatrol banyak pon bagi yang mampu menang.
Baca juga:
- Chelsea Juara Premier League, Arsenal dan Man United Gagal Tembus Liga Champions
- Riyad Mahrez, Seragam Timnas Aljazair demi Almarhum Ayah
- Tottenham Punya Pemain Paling Mandul di Premier League
Itu sebabnya, Andy harus selalu waspada. Tak boleh terbersit sikap menganggap enteng lawan yang secara peringkat ada di bawahnya.
Kontrol emosi yang sepanjang 2016 sudah ditampilkannya dengan baik harus dipertahankan. Andy harus sadar bahwa musuhnya saat ini adalah dirinya sendiri.
Bermain tenang dan maksimal akan membantunya untuk bisa memenangkan tiap partai yang dijalani selama di Melbourne mendatang.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar