Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mengenal Pebalap Muda Indonesia, Presley Martono

By Pipit Puspita Rini - Rabu, 11 Januari 2017 | 21:19 WIB
Pebalap F4 Indonesia, Presley Martono, menjawab pertanyaan JUARA di kantor redaksi JUARA, Palmerah, Jakarta, Selasa (10/1/2017).
ANDREAS JOVIE/JUARA.NET
Pebalap F4 Indonesia, Presley Martono, menjawab pertanyaan JUARA di kantor redaksi JUARA, Palmerah, Jakarta, Selasa (10/1/2017).

Indonesia sudah membuktikan punya pebalap mobil yang bisa bersaing di level internasional. Rio Haryanto adalah salah satu buktinya.

Pebalap asal Solo tersebut berhasil menembus persaingan balap paling bergengsi di dunia, Formula 1 2016.

Di level berikutnya, Indonesia punya Sean Gelael dan Philo Paz Armand yang bersaing pada GP2 Series 2016, ajang balap di bawah Fomula 1.

Indonesia bahkan masih punya banyak pebalap muda di level berikutnya dengan usia masih belia, salah satunya adalah Presley Martono.

Pebalap 16 tahun tersebut saat ini bersaing pada ajang Formula 4 South East Asia (F4 SEA) 2016-2017. Presley turun dengan status rookie atau pendatang baru di ajang balap Formula 4.

F4 SEA merupakan salah satu dari 12 ajang balap Formula 4 dan baru memasuki musim pertama.

Hasil yang diraih Presley jauh dari kata mengecewakan. Presley meraih kemenangan pertama saat menjalani balapan keempat seri ke-2 di Clark International Speedway, Filipina, pertengahan Oktober 2016.

"Puas bisa menang karena saya kan masih muda dan membuktikan bisa jaura. Pesaing-pesaing saya sebagian besar sudah berusia 20 tahun," kata Presley saat berkunjung ke kantor redaksi Kompas.com dan JUARA, Selasa (10/1/2017).


Pebalap F4 Indonesia, Presley Martono, berpose setelah memenangi balapan kelima seri ke-5 Formula 4 South East Asia di Sirkuit Chang, Buriram, Thailand, Minggu (8/1/2017).(FACEBOOK/FORMULA 4 ASIA)

Presley bahkan meraih hasil lebih gemilang saat turun pada seri kelima di Sirkuit Chang Buriram, Thailand, akhir pekan kemarin.

Dari tujuh balapan yang digelar selama tiga hari, dia memenangi empat di antaranya.

"Saat di Thailand, saya memang percaya diri mobil saya yang paling kencang. Saya tahu saya punya kecepatan," kata Presley lagi.

Empat kemenangan tersebut otomatis mendongkrak posisi Presley di klasemen pebalap.

Dia naik ke peringkat kedua klasemen dengan 434 poin, hanya tertinggal empat angka dari Faine Kahia (Selandia Baru) yang menjadi pemuncak klasemen.

Kahia merupakan salah satu pesaing kuat Presley. Secara umum, Presley menyebut persaingan pebalap di peringkat pertama hingga kelima memang ketat.

"Mobil kami sama semua yang membuat persaingan jadi kompetitif. Persaingan cukup berat," kata bungsu dua bersaudara tersebut.

Baca Juga:

Presley membidik hasil bagus pada seri terakhir F4 SEA yang akan berlangsung pada 20-22 Januari di Sirkuit Sepang, Malaysia.

"Di Sepang, saya ingin memenangi semua balapan. Pokoknya, mind set-nya sama seperti saat di Buriram," ujar pebalap kelahiran 15 Juni 2000 tersebut.

Presley mengenal dunia balap dari sang ayah, Perry Martono, yang dulunya juga gemar membalap.

"Dulu enggak terlalu suka kalau nonton balapan. Lalu saya coba ikut gokart dan ternyata suka, lalu ikut balapan," kata Presley.

Ketika berusia 9 tahun, Presley sudah bisa bersaing dengan para pebalap lain yang berusia sekitar 12 tahun.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X