Indonesia sudah membuktikan punya pebalap mobil yang bisa bersaing di level internasional. Rio Haryanto adalah salah satu buktinya.
Pebalap asal Solo tersebut berhasil menembus persaingan balap paling bergengsi di dunia, Formula 1 2016.
Di level berikutnya, Indonesia punya Sean Gelael dan Philo Paz Armand yang bersaing pada GP2 Series 2016, ajang balap di bawah Fomula 1.
Indonesia bahkan masih punya banyak pebalap muda di level berikutnya dengan usia masih belia, salah satunya adalah Presley Martono.
Pebalap 16 tahun tersebut saat ini bersaing pada ajang Formula 4 South East Asia (F4 SEA) 2016-2017. Presley turun dengan status rookie atau pendatang baru di ajang balap Formula 4.
F4 SEA merupakan salah satu dari 12 ajang balap Formula 4 dan baru memasuki musim pertama.
Hasil yang diraih Presley jauh dari kata mengecewakan. Presley meraih kemenangan pertama saat menjalani balapan keempat seri ke-2 di Clark International Speedway, Filipina, pertengahan Oktober 2016.
"Puas bisa menang karena saya kan masih muda dan membuktikan bisa jaura. Pesaing-pesaing saya sebagian besar sudah berusia 20 tahun," kata Presley saat berkunjung ke kantor redaksi Kompas.com dan JUARA, Selasa (10/1/2017).
Presley bahkan meraih hasil lebih gemilang saat turun pada seri kelima di Sirkuit Chang Buriram, Thailand, akhir pekan kemarin.
Dari tujuh balapan yang digelar selama tiga hari, dia memenangi empat di antaranya.
"Saat di Thailand, saya memang percaya diri mobil saya yang paling kencang. Saya tahu saya punya kecepatan," kata Presley lagi.
Empat kemenangan tersebut otomatis mendongkrak posisi Presley di klasemen pebalap.
Dia naik ke peringkat kedua klasemen dengan 434 poin, hanya tertinggal empat angka dari Faine Kahia (Selandia Baru) yang menjadi pemuncak klasemen.
Kahia merupakan salah satu pesaing kuat Presley. Secara umum, Presley menyebut persaingan pebalap di peringkat pertama hingga kelima memang ketat.
"Mobil kami sama semua yang membuat persaingan jadi kompetitif. Persaingan cukup berat," kata bungsu dua bersaudara tersebut.
Baca Juga:
- Arti Pelukan Marouane Fellaini di Mata Mourinho
- 10 Pesepak Bola yang Meninggal secara Mengejutkan
- Cristiano Ronaldo: Trofi yang Berat
Presley membidik hasil bagus pada seri terakhir F4 SEA yang akan berlangsung pada 20-22 Januari di Sirkuit Sepang, Malaysia.
"Di Sepang, saya ingin memenangi semua balapan. Pokoknya, mind set-nya sama seperti saat di Buriram," ujar pebalap kelahiran 15 Juni 2000 tersebut.
Presley mengenal dunia balap dari sang ayah, Perry Martono, yang dulunya juga gemar membalap.
"Dulu enggak terlalu suka kalau nonton balapan. Lalu saya coba ikut gokart dan ternyata suka, lalu ikut balapan," kata Presley.
Ketika berusia 9 tahun, Presley sudah bisa bersaing dengan para pebalap lain yang berusia sekitar 12 tahun.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | - |
Komentar