2. Sekou Camara
6.Sékou Camara (27 Jul, 27th), striker, Pelita Bandung Raya, Mali, serangan jantung pic.twitter.com/eDCs7Y5dGu
— The Footballicious © (@footballicious) December 26, 2013
Penyerang Pelita Bandung Raya asal Mali, Sekou Camara, meninggal dunia saat sesi latihan pada 27 Juli 2013 karena serangan jantung.
Pemain yang baru bergabung dengan PBR pada Mei 2013 ini sempat kolaps dan nyawanya tak tertolong dalam perjalanan ke rumah sakit.
"Kami keluarga besar PBR telah kehilangan salah seorang saudara kami, Camara Sekou. Camara meninggal setelah mengalami serangan jantung dalam sesi latihan kami, Sabtu 28 Juli 2013. Setelah diberi pertolongan pertama, dan dibawa ke rumah sakit siaga, Camara dinyatakan meninggal pada pukul 23.48 WIB.
Perasaan duka yang mendalam kami rasakan dan sampaikan kepada keluarga besar Camara di Mali. Camara telah menjadi bagian keluarga yang tak terpisahkan dan kontribusinya nyata bagi PBR. Camara telah menjadi pemain, sahabat, dan kakak bagi kami semua.
Seluruh proses untuk penyelesaian dokumen serta rencana kepulangan sedang kami koordinasikan dengan seluruh pihak terkait. Komunikasi dengan pihak keluarga via agen yang mewakili Camara juga sedang kami lakukan.
Sungguh sebuah kehilangan yang dalam bagi kami. Selamat jalan 'Big Brother'. Kamu selalu ada dalam hati dan jiwa kami". Demikian ungkapan belasungkawa kubu PBR atas meninggal dunianya Sekou Camara.
1. Akli Fairuz
Kabar duka menyelimuti sepak bola Indonesia saat pemain Persiraja, Akli Fairuz, menghembuskan napas terakhir pada 16 Mei 2014 di Rumah Sakit Zainal Abidin, Banda Aceh.
Akli meninggal akibat berbenturan dengan penjaga gawang PSAP Sigli, Agus Rohman, dalam pertandingan Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Dhimurtala, Banda Aceh, 10 Mei 2014. Akibatnya, perut Akli terkoyak.
Baca Juga:
- Anak Asuhnya Menang FIFA Puskas Award, Jacksen F Tiago Bangga
- Terungkap, 40 Kapten yang Lebih Pilih Messi daripada Ronaldo
- Tanggapan Ronaldo Terkait Tak Hadirnya Satu pun Pemain Barcelona
Akli langsung dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi pada 12 Mei 2014. Meski usaha dari berbagai pihak telah maksimal untuk menyelamatkan nyawanya, takdir berkata lain.
Kejadian tragis tersebut mennyedot perhatian dari beberapa media olahraga Eropa.
Media olahraga ternama Spanyol, Marca, mengangkat berita soal kematian Akli. Mereka memberi judul berita ini "Una brutal patada acab con la vida de un jugador en Indonesia" atau yang artinya "Tendangan Brutal Membunuh Pemain Indonesia."
La Gazzetta Dello Sport juga ikut memuat berita soal Akli. Koran asal Italia itu memberi judul "Indonesia, morto dopo un tackle del portiere" yang berarti "Pemain Indonesia, meninggal setelah di-tackle kiper."
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar