Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Makna Lain Surat Ferrari

By Minggu, 8 Januari 2017 | 16:00 WIB
Pebalap tim Ferrari asal Jerman, Sebastian Vettel, membesut mobil Scuderia Ferrari SF16-H Ferrari 059/5 turbo (Shell GP) di Sirkuit Yas Marina, Uni Emirat Arab, pada gelaran GP Abu Dhabi, 27 November 2017.
CLIVE MASON/GETTY IMAGES
Pebalap tim Ferrari asal Jerman, Sebastian Vettel, membesut mobil Scuderia Ferrari SF16-H Ferrari 059/5 turbo (Shell GP) di Sirkuit Yas Marina, Uni Emirat Arab, pada gelaran GP Abu Dhabi, 27 November 2017.

Sepucuk surat yang dikirimkan ke Federasi Otomobil Internasional (FIA) membuat kemungkinan masalah teknis ini jadi ramai. Apakah ini pertanda Ferrari kembali memainkan perang urat saraf di awal 2017?

Penulis: Arief Kurniawan

Mungkin banyak yang melihat niat Ferrari mengirim surat ke FIA adalah murni masalah teknis. Mereka mempertanyakan sebuah sistem yang bisa membuat suspensi depan dan belakang seperti terkoneksi.

Sistem serupa yang dulu bernama FRIC (Front and Rear InterConnected) pernah digunakan Mercedes pada 2014 dan langsung dilarang FIA. Walau begitu, Mercedes tak kehilangan kemampuan karena pelarangan itu tetap membuat mereka tim jawara hingga kini.

Dalam surat ke FIA, kepala perancang Ferrari, Simone Resta menyatakan bahwa mereka menginginkan sebuah paket perangkat suspensi yang akan membuat mobil mereka memiliki kemampuan dalam mengoptimalkan beban yang didapat mobil.

Teknologi yang mereka inginkan tersebut tetap tidak akan membuat suspensi depan dan belakang saling terkoneksi.

Meskipun tidak terkoneksi, sistem itu mampu memiliki kondisi suspensi, depan dan belakang yang stabil secara bersamaan. Dengan demikian, mobil akan selalu bisa melaju cepat dalam berbagai keadaan di segala jenis kondisi trek.

Direktur Lomba F1 FIA, Charlie Whiting membalas surat Ferrari yang ditembuskan ke seluruh tim tersebut dengan tegas.

"Dalam pandangan kami, sistem suspensi seperti yang Anda maksud tersebut adalah bertentangan dengan Pasal 3.15 Regulasi Teknis F1," tulis Whiting.

Tadinya, bila dianggap boleh, Ferrari bakal menggunakan teknologi tersebut pada sasis mereka untuk musim 2017.

Ambil Untung?

Bila hanya masalah teknis, bisa jadi Ferrari tinggal membatalkan penggunaan sistem suspensi tersebut. Namun, bila yang mereka inginkan dipenuhi, ada efek buat tim-tim lain berdasar surat FIA ke mereka, tentu saja ada masalah politis di dalamnya.

Ferrari berharap FIA pun akan mengawasi dengan tegas peranti serupa yang ada di Mercedes dan Red Bull. Dua tim inilah yang paling berhasil menggunakan teknologi mirip FRIC tersebut hingga musim 2016.

Mercedes paling mampu keluar dari masalah FRIC. Sasis mereka tetap stabil di segala jenis sirkuit dan di segala jenis kecepatan. Karena itu, para pebalap masih tetap bisa melesat cepat di kerb (pembatas di pinggir trek) tanpa kehilangan keseimbangan mobil plus mampu menggunakan beragam jenis racing line (jalur lomba optimal).


Pebalap tim Mercedes AMG Petronas F1 Team, Nico Rosberg, memacu mobil nya di lintasan Sirkuit Autodromo Hermanos Rodriguez saat berlangsungnya lomba GP Formula 1 Meksiko pada 30 Oktober 2016.(MARK THOMSPON/GETTY IMAGES)

Selain itu, sistem mereka berupa penambahan elemen suspensi ketiga untuk mengontrol beban vertikal sebuah suspensi tersebut ternyata juga mampu menghemat penggunaan ban.

Makin jelas kenapa mereka adalah tim yang sulit dikalahkan, walau penemuan mereka berupa FRIC sudah di larang. Selain pebalap bagus, power unit (mesin) tangguh dan cepat, ternyata sasis mereka pun mampu membuat suspensi mobil bekerja optimal dalam membagi beban.

Red Bull juga menggunakan teknologi yang mirip, yakni berupa penyetelan terpadu paket aerodinamika. Bila ternyata surat Whiting ke Ferrari itu berdampak FIA juga bakal mengawasi Mercedes dan Red Bull, maka itu bisa saja disebut "kemenangan" Ferrari.

Soalnya, mungkin saja kedua tim ini bakal mengubah konsep pada sasis Mercedes dan Red Bull. Ketika ada perubahan sebuah konsep, tentu saja dampaknya akan kompleks. Mungkin saja gara-gara itu kekuatan Mercedes dan Red Bull terpangkas sehingga Ferrari mengambil untung.

[video]http://video.kompas.com/e/5273677359001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.731


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X