Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Teka-teki Markas Persija: Stadion Patriot atau Wibawa Mukti?

By Jumat, 6 Januari 2017 | 20:15 WIB
Para pemain Persija seusai berlaga kontra Persib di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (5/11/2016) malam.
GONANG SUSATYO/JUARA.net
Para pemain Persija seusai berlaga kontra Persib di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (5/11/2016) malam.

Penggunaan stadion yang terletak di luar Jakarta sebagai markas tim masih menjadi isu terhangat setiap kali membahas Persija Jakarta. Belum ada kepastian, tetapi kemungkinan besar mengarah kepada dua stadion, yakni Patriot (Bekasi) dan Wibawa Mukti (Cikarang).

Penulis: Indra Citra Sena

Alasan utama pemilihan dua stadion tersebut sudah tentu karena lokasi yang terjangkau dari Jakarta sehingga memudahkan para suporter untuk memberikan dukungan penuh di setiap partai kandang Persija dalam kompetisi terdekat, yakni Liga Super Indonesia 2017.

“Soal kandang, kami masih berupaya agar bisa bermain di dekat Jakarta. Opsinya adalah Patriot dan Wibawa Mukti. Dua stadion itu memang yang paling rasional," kata media officer Persija, Moses Souza, kepada Tabloid BOLA.

Manajemen Persija tampak kapok harus bermain kandang jauh dari Jakarta. Pada Torabika Soccer Championship (TSC) 2016, Macan Kemayoran memainkan separuh laga kandangnya di Stadion Manahan, Solo.

Jarak yang terlampau jauh antara Jakarta dan Solo (sekitar 570 kilometer) berdampak negatif terhadap antusiasme Jakmania, pendukung Persija.

Jumlah penonton menurun drastis bila dibandingkan dengan pertandingan Persija yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Baca Juga:

Alih-alih kembali menggunakan SUGBK, Persija lagi-lagi dipaksa berkelana.

Sanksi memang sudah berakhir, tetapi renovasi stadion termegah di Indonesia itu guna menyambut Asian Games 2018 secara tak langsung telah mengusir mereka ke luar Jakarta.

Ironi. Jakarta yang notabene adalah ibu kota Indonesia sekaligus pusat pemerintahan justru kehabisan stok stadion layak pakai dan bertaraf nasional.

Lebak Bulus selaku kandang lama Persija telah dibongkar karena terkena imbas pembangunan moda transportasi modern (MRT).

Harapan boleh saja terjangkau dari ibu kota, tetapi Persija juga perlu mempertimbangkan masalah keamanan.

Bermarkas di Bekasi atau Cikarang berarti memperbesar risiko gesekan dengan bobotoh alias suporter Persib Bandung.

Bekasi dan Cikarang termasuk wilayah Jawa Barat, di mana basis bobotoh terbilang cukup besar. Rekam jejak bentrokan yang nyaris selalu terjadi antara kedua kubu sudah seharusnya menjadi bahan pertimbangan manajemen.


Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X