Layaknya jersey Persib atau Arema, seragam Semen Padang akan dipenuhi logo sponsor. Salah satu sponsor yang muncul ke permukaan adalah Bank Pembangunan Daerah atau Bank Nagari Sumbar.
Mengacu pada proyeksi keuangan yang dikabarkan menembus angka 25 miliar, Semen Padang memang membutuhkan dukungan dari pihak lain untuk menyokong keuangan klub.
"Kami akan menggarap pemain dengan kualitas baik yang tentu saja tidak bernilai rendah. Pemain yang bagus selalu identik dengan harga yang tinggi. Kalau klub tidak mempunyai pendanaan yang baik, bagaimana mendapatkan pemain yang baik?" Tutur Rinold lagi.
Baca Juga:
- Bintang NBA Ini Ingin Beli Klub Premier League
- Kembalinya 'Batu dari Kampen' ke Teater Impian
- Mantan Playmaker Bengal AC Milan Ini Siap Kembali ke Serie A
Barito Putera
Barito Putera pernah mengalami nasib tragis di era 2000-an. Saat perusahaan induknya, Grup Hasnur, mengalami kemerosotan bisnis, tim berjulukan Laskar Antasari itu terkena efek buruk di sisi finansial klub.
Karena dukungan keuangan yang minim, Laskar Antasari tak dapat berbuat banyak di Liga Indonesia 2002-2003. Alhasil, pelatih Frans Sinarta Huwae yang kala itu baru menjalani debut kepelatihannya tak mampu menyelamatkan Barito dari terjangan degradasi.
Kasus itu menjadi contoh bagi jajaran manajemen agar tidak hanya tergantung pada satu sumber keuangan. Di LSI 2017, dengan semangat menggebu, manajemen Barito bakal mencari sponsor-sponsor baru.
Mereka tak mau terus disuapi pemilik. Kostum kuning khas Barito yang sebelumnya hanya diisi oleh logo Grup Hasnur ditargetkan bakal disesaki lambang perusahaan lain selaku sponsor.
"Manajemen Barito sudah membuat program untuk berburu sponsor di musim depan," kata Syarifuddin Ardasa, Asisten Manajer Barito Putera.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar