Bale Lelah
Keberhasilan Madrid menyingkirkan Manchester City (agregat 1-0) hanya ditentukan oleh gol bunuh diri Fernandinho.
Level kesulitan meningkat berkali-kali lipat ketika anak asuh Zidane bertemu rival sekota, Atletico Madrid, pada partai puncak yang digelar di San Siro, Milan (28/5).
Madrid memang bisa segera unggul via gol Sergio Ramos pada menit ke-15. Hanya, spirit Atletico untuk bikin gol balasan tak padam sekalipun kans emas via sepakan penalti Antoine Griezmann (48') dimentahkan mistar gawang.
Skor menjadi sama kuat 1-1 setelah Atletico menjebol gawang Keylor Navas lewat upaya pemain pengganti, Yannick Ferreira-Carrasco (79').
Skor imbang terus bertahan sampai duel berumur 120 menit. Menuju adu penalti, personel Madrid mengalami kelelahan luar biasa.
Bale bahkan mengalami kram. Koin dilempar, keputusan dibuat. Atletico memilih giliran menendang kedua. Pilihan yang menaruh Atleti ke dalam tekanan. Semua eksekutor Madrid sukses menunaikan tugasnya.
Ronaldo menjadi penentu kemenangan 5-3 Madrid atas Atletico di babak adu penalti.
"Saya melihat Zidane sebelum babak adu penalti dan berkata kepadanya agar menaruh saya sebagai penendang terakhir. Saya punya firasat akan mencetak gol kemenangan," kata Ronaldo.
Terakhir kali mentas di San Siro, Bale membawa pulang bola pertandingan berkat trigol yang dia ciptakan ke gawang Internazionale pada 2010. Dia juga mengamankan bola di final LC 2013-2014.
Tetapi, pada pada final 2015-2016, Bale sudah cukup puas hanya dengan meraih medali dan memilih tak membawa pulang bola.
"Saya sudah terlalu lelah," kata Gareth Bale.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar