Karier Alexandre Pato melesat cepat ketika dibeli oleh AC Milan pada 2007 di usia 17 tahun. Hanya, badai cedera mengganggu perkembangannya di dunia sepak bola.
Penulis: Anggun Pratama
Nama penyerang asal Brasil ini sempat tenggelam dalam dua musim terakhirnya di AC Milan hingga pindah ke Corinthians pada 2013. Di klub Brasil itu, ia cuma membuat 9 gol di liga dari 30 kali bermain.
Kariernya membaik ketika dipinjamkan ke Sao Paulo pada 2014-2015. Chelsea pun sampai tertarik meminjamnya di paruh musim 2015/16, meski cuma dua kali bermain.
Di awal musim ini, Villarreal datang memberi peluang Pato buat kembali bersinar.
Klub berjuluk Kapal Selam Kuning tersebut dianggap cocok buat Pato karena minim ekspektasi, tetapi punya skuat mumpuni buat berbicara banyak di liga dan juga kompetisi antarklub Eropa, setidaknya di Liga Europa.
Escriba mencoba memasangkan Sansone dengan Cedric Bakambu dan Pato.
Ia langsung membuat gol di laga play-off Liga Champion kontra AS Monaco, walau pada akhirnya Villarreal gagal lolos ke putaran final Liga Champions. Di Liga Europa, dirinya membuat dua gol dari lima kali bermain.
Pada pertandingan La Liga, golnya baru muncul pada September 2016 ketika mengalahkan Osasuna 3-1. Berselang enam jornada, ia baru kembali mencetak gol saat mengalahkan Sporting Gijon 3-1 (17/12/2016).
Pato lantas melanjutkan deret golnya ketika menghadapi Toledo (20/12/2016) di Copa del Rey. Ia membuat gol penyeimbang kedudukan 1-1. Villarreal lolos ke babak 16 besar karena unggul agregat 4-1.
Pato juga bermain bagus saat Villarreal mengalahkan Atletico Madrid 3-0, sepekan sebelum menghadapi Gijon.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.727 |
Komentar