Lesatan performa pria Brasil ini datang di waktu yang tepat. Paling tidak, ia bisa mengangkat kualitas daya ledak Villarreal.
Baca juga:
- Impian Samuel Tetteh, Jadi Pemain Ghana Pertama di Man United
- Krisis, Klub Malaysia yang Dibela Andik Vermansah Kehilangan Tujuh Pilar Inti
- Dimas Gagalkan Kemenangan Klub Milik Grup Bakrie di Liga Australia
Di antara tim enam besar, El Submarino Amarillo menjadi tim dengan jumlah gol tersedikit, hanya 25 biji. Pelatih Fran Escriba masih belum menemukan duet terbaik buat lini depan timnya dalam sistem 4-4-2.
Ia jelas mengandalkan Nicola Sansone, pencetak enam gol (pencetak gol terbanyak tim), tetapi masih mencari pasangan terbaik buat pria Italia itu. Escriba mencoba memasangkan Sansone dengan Cedric Bakambu dan Pato.
Saat ini, Pato punya keunggulan karena per Januari 2017, Bakambu tak bisa dimainkan paling tidak selama sebulan karena harus bermain di Piala Afrika 2017, bersama Republik Demokratik Kongo.
Waktu sebulan itu bisa dijadikan momen bagi Pato buat meyakinkan Escriba dirinya layak dijadikan pilihan utama.
[video]http://video.kompas.com/e/5257699272001[/video]
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.727 |
Komentar