Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Man United Vs Sunderland, Desember Berkarakter

By Minggu, 25 Desember 2016 | 22:41 WIB
Gelandang Manchester United, Henrikh Mkhitaryan (kanan), mereyakan golnya bersama rekan setim seusai membobol gawang Tottenham Hotspur di Stadion Old Trafford, Miggu (11/12/2016).
Oli SCARFF / AFP
Gelandang Manchester United, Henrikh Mkhitaryan (kanan), mereyakan golnya bersama rekan setim seusai membobol gawang Tottenham Hotspur di Stadion Old Trafford, Miggu (11/12/2016).

Masa yang dinanti pendukung Manchester United akhirnya tiba juga. Pasukan Jose Mourinho menunjukkan kesiapan untuk bersaing. Tidak ada periode yang lebih tepat untuk menunjukkan ketangguhan selain Desember yang ketat.

Penulis: Christian Gunawan

Setelah start musim yang penuh gelombang, United membukukan tiga kemenangan beruntun sejak memasuki pertengahan Desember.

Setelah menerima badai kritik, Mourinho membuktikan diri bisa memapankan permainan United. Pelatih asal Portugal ini kini telah mendapatkan komposisi terbaik Red Devils.

Wajarlah bila para suporter United mulai berani berharap sambil bernostalgia. Saat masih ditangani Sir Alex Ferguson, Red Devils kerap memperlihatkan ketangguhan pada Desember.

Kekuatan tersebut muncul lagi. Maka, sukar memperkirakan United akan tumbang di tangan Sunderland, klub yang masih berada di papan bawah.

The Black Cats memang baru menang pekan lalu atas Watford, tapi hasil itu terjadi di kandang.

[video]http://video.kompas.com/e/5252486305001[/video]

Old Trafford jelas bukan tempat yang ramah untuk klub Wearside ini. Sunderland pernah mengejutkan jagat sepak bola Inggris ketika menang 1-0 di Old Trafford pada 2013-2014.

Akan tetapi, saat itu Iblis Merah sedang berada dalam masa transisi sepeninggal Ferguson. David Moyes, pengganti Fergie, gagal mengangkat United kala itu.

Mourinho akan memastikan dirinya lebih baik daripada Moyes. United saat ini tak akan ingin kehilangan angka dari tamu yang adalah klub semenjana.

Uniknya, Moyes kini adalah manajer Sunderland. Meskipun termotivasi untuk membawa tim besutannya menang di Old Trafford, pria Skotlandia itu sepertinya paham betul bahwa timnya tidak sekuat tuan rumah.

Baca Juga:

"Kami tahu mesti menang atas Watford sebab laga-laga berikutnya akan berat. Namun, penampilan kami saat bertandang tidak buruk musim ini. Semoga kami bisa melakukannya lagi," ucap Moyes dikutip Sunderland Echo.

Strategi bertahan, seperti yang ia terapkan saat mengunjungi Liverpool yang kuat musim ini, sangat mungkin ditampilkan Moyes lagi.

Namun, United tampak siap menawarkan permainan defensif Si Kucing Hitam melihat produktivitas menjelang akhir tahun ini, terutama dalam diri seorang bintang.

Peran Bertahan

Dalam peningkatan United ini, tak ada duta yang lebih baik daripada Zlatan Ibrahimovic. Penyerang kawakan itu memperlihatkan kegarangan yang pernah ditakuti pertahanan lawan-lawan timnya.

Hanya, penyelesaian akhir masih menjadi pekerjaan rumah yang mesti diperbaiki Ibra.

Dibandingkan musim lalu saat masih di PSG, tingkat pemanfaatan peluang striker Swedia ini cukup jauh merosot (24,5 berbanding 14,9 persen). Akurasi tembakannya pun menurun, dari 52,3 persen tahun lalu menjadi 37,8 persen saja musim ini.

Begitu juga rata-rata tembakan yang ia lesatkan (dari 5 menjadi 4,6 tembakan per partai). Namun, Ibra mengalihkan penurunan itu ke keterlibatan yang lebih besar dalam pertahanan United.

[video]http://video.kompas.com/e/5248749918001[/video]

Rata-rata keunggulan dalam duel udara Ibra kini 3,1 kali per partai, tertinggi dalam delapan musim terakhir. Rataan cegatannya juga menyamai torehan terbaik saat di Barcelona 2009-2010, yakni 0,6 kali per laga.

Mou sempat mengungkapkan kemungkinan mengistirahatkan Ibra pada Boxing Day, tapi kemudian menarik perkataannya.

“Mustahil mengistirahatkannya. Permainannya fenomenal. Saya akan mencari cara mengistirahatkannya, tapi bukan saat ini,” ucap Mourinho dikutip Chronicle Live.

Singkat kata, Ibrahimovic sadar bukan lagi raja seperti di PSG. Membangkitkan lagi raksasa bernama Man United boleh jadi menjadi tantangan terbesar Ibra sepanjang kariernya.

Walau demikian, dari beberapa pekan terakhir, ia adalah penguasa lini depan Iblis Merah. Tak mustahil predikat itu menjadi penguasa alias pencetak gol terbanyak liga, terutama bila mendapat sokongan rekan-rekannya.

Sunderland akan mengandalkan Jermain Defoe, striker yang juga kawakan dan kembali tajam. Namun, eks penyerang timnas Inggris ini akan kalah pamor dibandingkan dengan Ibra.

Pendukung dari lini lain milik Si Kucing Hitam tidak sesolid United. Sehari setelah Natal ini, United akan mengukuhkan kemantapan karakter mereka.

[video]http://video.kompas.com/e/5257841187001[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X