Jumlah sebaran itu merupakan yang terbanyak di liga. Kuintet pemain yang dimaksud ialah Mane (8 gol), Lallana (6), serta trio Coutinho, Roberto Firmino, dan James Milner (5).
Baca Juga:
- Dries Mertens dan Kisah Para Pencetak Poker di Serie A
- Lovren-Klavan, Solusi Kebocoran Pertahanan Liverpool?
- Ini Salah Satu Penyebab Arsenal Kedodoran di Premier League
Apabila dihitung secara total, Liverpool musim ini melakoni 563 menit laga tanpa kehadiran Coutinho di lapangan.
Selama itu, pasukan Klopp mencetak 15 gol atau rata-rata melesakkan 2,4 gol per 90 menit laga.
Rasionya sama besar dengan ketajaman The Reds bersama Coutinho. Dalam 967 menit tampil dengan diperkuat Cou, Liverpool menceploskan 26 gol atau rata-rata 2,4 gol pula per 90 menit.
Liverpool memang tak punya predator sekelas Zlatan Ibrahimovic (Man United) atau Diego Costa (Chelsea).
Namun, persebaran ketajaman ini justru mendongkrak The Reds sebagai tim tertajam sampai pekan ke-17 dengan akumulasi 41 gol.
"Liverpool tak memiliki satu bomber pencetak gol yang luar biasa, tetapi semua pemain depan ikut menyumbangkan gol. Itulah kekuatan mereka," kata legenda The Reds yang kini menjadi pengamat, Jamie Carragher, di Sky Sports.
Partai dan Gol Liverpool Setelah Coutinho Cedera
- Liverpool 2-0 Leeds United (Divock Origi, Ben Woodburn)
- Bournemouth 4-3 Liverpool (Sadio Mane, Divock Origi, Emre Can)
- Liverpool 2-2 West Ham (Adam Lallana, Divock Origi)
- Middlesbrough 0-3 Liverpool (Adam Lallana [2], Divock Origi)
- Everton 0-1 Liverpool (Sadio Mane)
[video]http://video.kompas.com/e/5254682608001[/video]
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar