Idealnya, sebuah tim memiliki sekian banyak andalan, tidak hanya segelintir. Jadi, ketika andalan yang satu absen, selalu akan ada pengganti dengan kualitas setara sehingga absensinya tidak terasa.
Penulis: Christian Gunawan
Namun, mengumpulkan pemain bintang pun bukan perkara gampang, sekaya apa pun klub itu. Kualitas sukar dipertukarkan atau ditambal ketika hilang.
Andalan yang absen sering meninggalkan lubang besar dalam peran yang biasa ia mainkan dalam tim. Saat terjadi pada masa genting seperti periode sibuk akhir tahun, kehilangan sang andalan semakin terasa.
Manajer mesti memeras otak untuk mencari cara menambal lubang dan tak jarang hanya menegaskan rasa kehilangan itu.
Musim ini, sejumlah klub dari tujuh besar tak bermasalah dalam kehadiran pemain. Chelsea misalnya.
Eden Hazard hanya mengalami cedera ringan dan diramal tetap tampil melawan Crystal Palace. Absensi John Terry, yang belum dapat ditentukan sampai kapan, sudah tak berarti.
[video]http://video.kompas.com/e/5252445425001[/video]
Tottenham juga sepertinya tak terlalu memusingkan cedera Erik Lamela sampai 28 Desember nanti. Cedera ringan Moussa Dembele dan Vincent Janssen pun tak memengaruhi pilihan pertama.
Di kubu lain, Leicester menanti kepulihan Daniel Drinkwater dan Kasper Schmeichel untuk menyelamatkan sang juara bertahan dari malapetaka degradasi.
Namun, tak semua klub mengalami keringanan serupa terkait kondisi kebugaran atau ketersediaan andalan mereka.
Arsenal melihat sejumlah pentolannya di daftar cedera. Aaron Ramsey, walau mulai tergeser dari 11 awal Gunners, diharapkan telah sembuh pada Boxing Day.
Skhodran Mustafi dan Per Mertesacker baru akan pulih setelah pergantian tahun. Santi Cazorla bahkan baru bisa bermain pada akhir Februari.
Baca Juga:
- Jelang Kompetisi Resmi, Tangan Kanan Riedl Banjir Tawaran
- Sambil Tertawa, Griezmann Ungkap Tujuan Selanjutnya
- Lampard Optimistis Chelsea Juara Premier League
Festive period ini dipastikan akan mempersulit Arsenal. Bukan kebetulan kalau Si Gudang Peluru kerap mencatat perolehan kurang mantap pada Desember, terhitung sejak Wenger datang ke London Utara pada 1996.
Manchester United menanti Eric Bailly dan Henrik Mkhitaryan pada Boxing Day. Jose Mourinho akan mendapatkan tambahan tenaga melewati periode sibuk jika keduanya pulih tepat waktu, apalagi bila Chris Smalling juga sembuh pada akhir pekan ini.
Pengaruh Satu Pentolan
Klub lain hanya melihat satu atau dua pentolan yang absen, tapi efeknya buruk bagi tim. Liverpool mungkin contoh terbaik.
Mereka berusaha keras menepis anggapan bahwa absensi Philippe Coutinho selama beberapa pekan sampai akhir tahun bisa merusak kans juara The Reds. Awalnya pengatur serangan asal Brasil itu bahkan diperkirakan baru pulih dari cedera engkelnya pada medio Januari.
Di laga saat Cou mendapat cedera, Si Merah masih bisa menang. Namun, di dua laga berikutnya, Reds kalah dari Bournemouth padahal sempat unggul 3-1 dan imbang kontra West Ham sebelum menang atas Middlesbrough.
Opini bahwa Reds cenderung tergantung Coutinho ada benarnya. Saat Coutinho tampil di 119 partai, Liverpool memenangi 54,6 persen dan kalah 21 persen di antaranya. Koleksi saat bersama Cou adalah 1,9 poin per gim, sama seperti gol per gim.
Tanpa mantan pemain Inter itu di 23 laga, Reds hanya menorehkan 47,8 persen kemenangan dan 30,4 persen kekalahan. Yang dihasilkan Liverpool tanpa Coutinho hanya sebesar 1,65 poin per laga.
Namun, manajer Juergen Klopp tampak telah menemukan cara untuk menghilangkan ketergantungan terhadap Coutinho dalam serangan.
Torehan Liverpool bisa sampai 2,17 gol per partai tanpa Cou di lapangan, sebagian karena ketajaman Divock Origi dan kontribusi penting Adam Lallana dalam serangan Si Merah.
[video]http://video.kompas.com/e/5254682608001[/video]
Hanya, Coutinho tampak memberikan kenyamanan, teristimewa dalam penguasaan bola dan transisi permainan.
Kubu Reds pun mafhum bahwa mereka lebih baik dengan Cou daripada tanpa anak Brasil itu.
Klub yang juga terlihat terpengaruh absensi bintang secara negatif adalah Manchester City. Absensi Kun Aguero sampai akhir tahun membuat The Citizens mengalami kesulitan besar dalam penyelesaian akhir.
Repotnya, City juga kekurangan stok penyerang tengah. Ketika problematika serangan belum habis, manajer Pep Guardiola pun masih harus mencari cara agar sentral pertahanan tetap tangguh tanpa Vincent Kompany, yang cederanya kambuh lagi.
Terakhir kali sampai awal 2017.
Arsenal, Liverpool, dan Man City merasakan kehilangan andalan. Agak sukar memperkirakan Chelsea tak mendulang keuntungan dari kemalangan para rival itu.
Si Biru pun bisa melenggang...
[video]http://video.kompas.com/e/5253256763001[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar