Periode sibuk akhir tahun adalah ujian berat bagi tim-tim Premier League, terutama bagi para pengincar gelar. Kedalaman pasukan menjadi salah satu syarat bagi para calon juara untuk melewati periode itu dengan poin yang akan sangat berharga di akhir musim.
Penulis: Christian Gunawan
Sejauh ini, Chelsea tampak paling siap melewati periode sibuk akhir tahun. Antonio Conte dianggap telah menggenggam sebelas awal terbaik Chelski pengisi 3-4-3 racikannya yang mencengangkan itu.
Bukan hanya kemapanan permainan yang menjadi modal besar Si Biru menatap periode sibuk. Kedalaman pasukan menjadi keunggulan Chelsea.
Sedalam apa kubu Chelsea, juga lima klub mapan lainnya, dapat disimak dari pelapis. Ya, dari sedikit cara yang memungkinkan pengukuran kedalaman tim, pengisi bangku cadangan adalah yang termudah.
Saat ini, tim utama Chelsea tampak gagah dengan kombinasi andalan lama seperti Eden Hazard dan baru seperti Marcos Alonso atau David Luiz.
Willian, Oscar, hingga Cesc Fabregas lebih sering menghangatkan bangku cadangan musim ini.
Klub London Barat itu beruntung ketika pemain sekaliber Fabregas tetap tampil maksimal ketika diturunkan saat Nemanja Matic cedera. Padahal, Cesc terlempar dari skema Conte.
Soal kedalaman, Arsenal sesungguhnya bisa lebih baik daripada semua klub, termasuk Chelsea. Perbedaan kemampuan antara tim utama Arsene Wenger dengan cadangan tak terlampau jauh.
Aaron Ramsey, yang produktif dalam beberapa musim terakhir, mulai tergantikan jika tak tergeser ke posisi yang lebih defensif.
Olivier Giroud juga lebih sering turun sebagai pengganti sebab Wenger lebih memercayakan Alexis Sanchez sebagai ujung tombak.
Baca Juga:
- Jelang Kompetisi Resmi, Tangan Kanan Riedl Banjir Tawaran
- Sambil Tertawa, Griezmann Ungkap Tujuan Selanjutnya
- Lampard Optimistis Chelsea Juara Premier League
Tim inti yang juga terbilang mapan sebenarnya sudah didapatkan Mauricio Pochettino. Manajer Tottenham itu masih mempunyai cadangan bagus seperti Erik Lamela dan Harry Winks untuk lini tengah, yang menjadi pusat perhatian Pochettino.
Hanya, Moussa Sissoko belum berhasil menunjukkan kepantasan dibeli dengan harga yang cukup mahal. Vincent Janssen juga belum memperlihatkan ketajaman sehingga Harry Kane kekurangan deputi di depan.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar