Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kebahagiaan Sterling Kini Milik The Citizens

By Jumat, 23 Desember 2016 | 17:51 WIB
Winger Manchester City, Raheem Sterling, merayakan gol yang dia cetak ke gawang West Ham United dalam pertandingan Premier League di Etihad Stadium, Manchester, Inggris, 28 Agustus 2016.
GARETH COPLEY/GETTY IMAGES
Winger Manchester City, Raheem Sterling, merayakan gol yang dia cetak ke gawang West Ham United dalam pertandingan Premier League di Etihad Stadium, Manchester, Inggris, 28 Agustus 2016.

Tiga tahun lalu, Raheem Sterling merasakan kegembiraan yang tinggi saat dirinya bisa mencetak gol ke gawang Manchester City. Lalu, ketika golnya merobek gawang Arsenal pada Minggu (18/12), gelandang sayap ini seperti merasakan kegembiraan yang sama.

Penulis: Dedi Rinaldi

Sterling sekarang sudah berada di Manchester City dan dirinya mengaku sangat bahagia karena timnya bisa bangkit dan akhirnya mengalahkan Arsenal. Apalagi dia hadir sebagai pencetak gol penentu kemenangan The Citizens.

Pada laga cepat ini, boleh dibilang The Citizens yang bermain di kandang sendiri sukses keluar dari lubang jarum.

Sempat tertinggal lebih dahulu lewat gol Theo Walcott saat pertandingan baru berjalan lima menit, The Citizens bangkit di babak kedua lewat gol Leroy Sane dan Sterling.

“Senang bisa mencatatkan nama di papan skor hari ini. Gol ini milik tim, tetapi saya merasakan seperti masa lalu ketika masih bersama Liverpool melawan The City,” kata Sterling.

[video]http://video.kompas.com/e/5253296341001[/video]

Ya, ketika Sterling berusia 19 tahun pada tiga tahun silam dan berbaju Liverpool, maka bisa mencetak gol pada laga prestisius melawan The Citizens jelas bukan main-main.

Apalagi, laga itu juga bermuatan psikologis level tinggi karena terjadi saat musim 2013/14 mendekati masa tutup pintu serta Liverpool tengah berada di puncak.

Kemenangan bagi Liverpool akan sangat berarti, sebaliknya bila menelan kekalahan jelas sebuah bencana.

Seharusnya pertandingan itu bukan konsumsi untuk pemain seusia Sterling. Namun, pemain kelahiran 8 Desember 1994 ini bisa melaluinya dengan mulus.

Grafik permainan Sterling pada musim 2013/14 memang meningkat tajam, meski pada awal kompetisi sempat kalah bersaing dengan gelandang muda Liverpool lainnya, Philippe Coutinho.

Satu hal terpenting dalam laga level tinggi adalah kekuatan mental. Kekuatan mental sangat penting, bahkan melebihi faktor teknis, karena kehebatan teknik akan sia-sia bila mental lembek dan tidak percaya diri.

[video]http://video.kompas.com/e/5257678881001[/video]

 

Dalam kondisi ini seorang pemain bukannya memberikan kontribusi positif pada tim, malah merepotkan dan merugikan tim.

Sterling sudah melalui rintangan itu dengan gemilang. Membuat Liverpool tersenyum dan gembira menyaksikan irisan dan kecepatan larinya membuat lawan lintangpukang.

Jadi, tidak salah bila Sterling kemudian berpredikat mutiara baru di Anfield. Popularitas tersebut juga menggiring Sterling ke timnas Inggris menuju Piala Dunia 2014.

Sterling sendiri sudah melakukan debut di timnas senior Lions pada 14 November 2012 saat beruji coba melawan Swedia.

Nama Sterling baru benar-benar muncul pada Februari 2010 kala Rafael Benitez sebagai Manajer Liverpool membelinya seharga 600 ribu pound dari Queens Park Rangers (QPR).

Saat itu kabarnya Liverpool memakai trik khusus untuk mendapatkannya karena klub sekelas Manchester City, Manchester United, dan Chelsea juga ikut berburu.

Liverpool mampu memenangi perburuan saat itu karena memakai cara lewat mengundang Sterling dan agennya menjadi tamu kehormatan (VIP) di Stadion Anfield saat menggelar laga Liverpool vs United.

Meski begitu, godaan dari The Citizens tak bisa ditolak Liverpool pada 2015. Apalagi, harga Sterling sudah melonjak tinggi. Dengan kualitas dan mentalnya yang cukup tangguh, sayap berusia 22 tahun ini terbilang cepat dalam melakukan adaptasi di tempat baru.

Sterling juga mampu mencuri perhatian pelatih Josep Guardiola untuk menjadi pemain inti di tengah maraknya bintang yang tersedia di The Citizens. Meski begitu, Sterling mengakui bahwa permainan terbaiknya belum semuanya keluar.

“Anda belum melihat yang terbaik dari saya. Saya menuju ke sana tapi masih banyak lagi yang akan keluar. Saya mengambil risiko. Kepercayaan diri saya semakin baik dan hal itu membuat saya berpikir lebih cepat,” kata Sterling.

Menurut Sterling, dirinya akan terus meningkat karena permainannya semakin membaik lantaran faktor Guardiola.

“Guardiola memberi saya kebebasan. Saya bebas untuk mengekspresikan diri dan mencoba menciptakan serta mencetak gol. Saya ingin lebih kejam di depan gawang. Saya harus mencetak gol lebih banyak. Waktunya akan datang,” kata Sterling.

Pada pekan depan, The Citizens akan terlibat laga Boxing Day (26/12) melawan Hull City. Dalam hitungan teknis di atas kertas pasukan Guardiola akan mampu menggulung Hull yang bermain di kandang sendiri.

Namun, pada laga berikutnya yaitu Sabtu (31/12), The Citizens akan bertandang ke markas klub lama Sterling, yaitu Stadion Anfield milik Liverpool.

Laga ini bukan hanya keras, melainkan pula bermuatan psikologis tinggi, terutama pada Sterling. Menarik untuk dinantikan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X