Memulangkan
Slamet punya tempat tersendiri di hati suporter Ayam Kinantan era pertengahan hingga akhir 1990-an itu. Selain ban kapten yang melingkar di lengannya, kehadiran Slamet seolah menjadi garansi kukuhnya pertahanan tim.
Satu hal yang menarik, nama Slamet selalu diserukan oleh suporter yang hadir di Stadion Teladan ketika itu saat PSMS tengah menghadapi sepak pojok atau tendangan bebas.
Namun, kiprahnya sebagai pelatih tak cemerlang. Pada 2014, PS Kwarta asuhan Slamet terdegradasi ke Liga Nusantara.
Kendati demikian, pemain yang sempat dipanggil ke timnas tersebut cukup yakin bisa memperlihatkan kinerja bagus. Hal itu yang membuat Slamet menetapkan standar tinggi di proses seleksi.
Setiap pemain misalnya, harus memiliki VO2Max di atas 50. Ia pun hanya menyeleksi 47 pemain dari Divisi Utama, PSMS U-21, dan eks tim Sumut di PON 2016.
Saking seriusnya, Slamet sudah mencoret beberapa pemain di hari ketiga. Di sisi lain, ia juga berharap eks penggawa PSMS yang saat ini berkostum PS TNI bisa kembali.
"Saya memang sudah merekomendasikan kepada pengurus agar anak Medan yang ada di PS TNI bisa dipulangkan ke PSMS. Kehadiran mereka pasti akan sangat membantu tim," katanya.
[video]http://video.kompas.com/e/5252399167001[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar