Tampil dalam lima seri, Christo memperoleh 42 poin atau 80,7 persen dari total poin yang diraih Indonesia dalam nomor tunggal.
Petenis peringkat 448 ITF itu menjadi juara di seri pertama (di Jakarta pada 15-20 Agustus 2016) dan seri kedua (di Makassar pada 22-27 Agustus 2016).
David Agung Susanto menegaskan posisinya sebagai petenis terbaik kedua Indonesia saat ini.
Baca Juga:
- Henderson Mengaku Barkley Minta Maaf soal Tackle Menit Ke-68
- Napoli Jebol Joe Hart 5 Kali, Hamsik Optimistis Salip Juventus
- Keputusan pada Usia 13 Hindarkan Buffon dari Kematian
Pencapaiannya menjadi yang terbaik kedua setelah Christo. Dia meraih tiga poin hasil dari menjadi perempatfinalis seri tiga (29 Agustus-3 September 2016) dan masuk 16 besar di seri lima (5-11 Desember 2016).
Petenis masa depan Justin Barki mencatat hasil menjanjikan. Dia meraih dua poin tunggal setelah berhasil masuk 16 besar di seri pertama dan lima.
Pencapaian Justin di nomor ganda jauh lebih baik.
Berpasangan dengan Christo, petenis berusia 16 tahun itu menjadi juara di seri keenam yang dimainkan di Lapangan Tenis Hotel Sultan, Jakarta, pada 12-18 Desember 2016.
Secara umum pencapaian Indonesia di nomor ganda memang lebih baik. Jika digabungkan dari enam seri, wakil-wakil Indonesia meraih 84 poin atau 35 persen dari total poin yang diperebutkan (240).
Jika total poin nomor tunggal dan ganda digabungkan, dari enam seri di Indonesia tersedia 576 poin untuk diperebutkan. Indonesia meraih 136 poin atau 23 persen dari total poin.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | ITF |
Komentar