"Dia cuma memandang saya dan ketika Anda masih berusia 19 tahun dan berasal dari Prancis, sangat menakutkan ketika dia melakukannya," ucap Parker lagi.
Tony Parker on what made Tim Duncan so special! #ThankYouTD pic.twitter.com/TqpyCnvQLp
— NBA (@NBA) December 19, 2016
Ginobili juga membagi pengalaman paling berarti selama menjadi tandem Duncan di Spurs. Pebasket asal Argentina itu menceritakan tentang kelalaiannya pada laga keempat playoff NBA 2006 melawan Sacramento Kings.
"Saat itu saya ingin lenyap. Dia kemudian mengundang saya makan malam dan kami berbicara selama berjam-jam mengenai komputer, mobil, acara TV, apa saja," ujar Ginobili.
"Mental saya kembali stabil dan malam saya berjalan sangat baik. Gestur seperti ini yang saya yakini tidak bisa diminta lebih lagi dari sosok rekan setim dan kami semua melihatnya," kata Ginobili.
"Jadi, terima kasih Timmy. Terima kasih banyak untuk tahun-tahun tersebut. Terima kasih untuk empat cincin juara yang saya punya di rumah. Terima kasih telah membuat saya menjadi pemain yang lebih baik, dan semua pemain yang pernah bermain denganmu," tutur Ginobili.
Duncan menghabiskan 19 musim karier NBA bersama Spurs, di bawah asuhan pelatih Gregg Popovich. Duet pelatih-pemain ini sukses meraih lima gelar juara.
There it is. Where it will forever stay. #ThankYouTD pic.twitter.com/dKN6tuuBie
— San Antonio Spurs (@spurs) December 19, 2016
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | ESPN, Twitter |
Komentar