San Antonio Spurs resmi mengabadikan jersey bernomor punggung 21 yang dikenakan Tim Duncan selama 19 musim terakhir (1999-2016) pada Minggu (18/12/2016) malam waktu setempat atau Senin pagi WIB.
Seremoni ini dilakukan seusai pertandingan Spurs melawan New Orleans Pelicans di AT&T Center. Pada laga itu, Spurs menang 113-100.
Duncan merupakan mantan pemain Spurs kedelapan yang jersey-nya diabadikan. Tujuh orang sebelumnya adalah George Gervin (44), David Robinson (50), Sean Elliott (320, James Silas (13), Avery Johnson (6), Bruce Bowen (12), dan Johnny Moore.
Tim Duncan takes the mic at his @Spurs retirement ceremony! #ThankYouTD pic.twitter.com/AfSx3lxuaA
— NBA (@NBA) December 19, 2016
"Untuk semua yang di sini, para fans Spurs, terima kasih. Cinta dan dukungan kalian luar biasa, terutama pada beberapa pekan terakhir," ucap Duncan saat membuka pidato seremoni yang dilansir ESPN.
"Terima kasih, pelatih Pop (Gregg Popovich), yang telah menjadi lebih dari sekadar pelatih, tetapi menjadi sosok ayah bagi saya. Terima kasih," kata pria 40 tahun itu.
"Saya beri tahu, malam ini saya menang banyak taruhan. Saya tidak memakai celana jeans. Saya memakai setelan, dan saya bicara lebih dari 30 detik. Terima kasih, San Antonio. Terima kasih," tutur Duncan.
Mantan rekan setim Duncan, Tony Parker dan Manu Ginobili, juga memberi dukungan. Mereka menunjukkan hal itu melalui unggahan dengan tanda pagar (tagar) #ThankYouTD di media sosial Twitter.
Wearing these socks in honor of #Timmy tonight !
— Tony Parker (@tonyparker) December 18, 2016
Spéciale dédicace à #TD ce soir !
#21 #spurs #ThankYouTD @spurs pic.twitter.com/KgZ5NXF3lb
Kombinasi Duncan-Parker-Ginobili mencatat 126 kemenangan bersama pada babak playoff. Jumlah tersebut menjadi rekor tertinggi yang diraih trio sepanjang sejarah NBA.
Mereka juga tercatat sebagai trio dengan kemenangan musim reguler NBA terbanyak (575) dan menjadi trio pertama yang mampu meraih empat gelar juara setelah kuartet Magic Johnson, Kareem Abdul-Jabbar, Michael Cooper, dan Kurt Rambis (Los Angeles Lakers).
"Duncan adalah satu-satunya rekan setim yang tidak pernah meminta atau bicara kepada saya untuk mengambil bola," kata Parker berseloroh.
"Dia cuma memandang saya dan ketika Anda masih berusia 19 tahun dan berasal dari Prancis, sangat menakutkan ketika dia melakukannya," ucap Parker lagi.
Tony Parker on what made Tim Duncan so special! #ThankYouTD pic.twitter.com/TqpyCnvQLp
— NBA (@NBA) December 19, 2016
Ginobili juga membagi pengalaman paling berarti selama menjadi tandem Duncan di Spurs. Pebasket asal Argentina itu menceritakan tentang kelalaiannya pada laga keempat playoff NBA 2006 melawan Sacramento Kings.
"Saat itu saya ingin lenyap. Dia kemudian mengundang saya makan malam dan kami berbicara selama berjam-jam mengenai komputer, mobil, acara TV, apa saja," ujar Ginobili.
"Mental saya kembali stabil dan malam saya berjalan sangat baik. Gestur seperti ini yang saya yakini tidak bisa diminta lebih lagi dari sosok rekan setim dan kami semua melihatnya," kata Ginobili.
"Jadi, terima kasih Timmy. Terima kasih banyak untuk tahun-tahun tersebut. Terima kasih untuk empat cincin juara yang saya punya di rumah. Terima kasih telah membuat saya menjadi pemain yang lebih baik, dan semua pemain yang pernah bermain denganmu," tutur Ginobili.
Duncan menghabiskan 19 musim karier NBA bersama Spurs, di bawah asuhan pelatih Gregg Popovich. Duet pelatih-pemain ini sukses meraih lima gelar juara.
There it is. Where it will forever stay. #ThankYouTD pic.twitter.com/dKN6tuuBie
— San Antonio Spurs (@spurs) December 19, 2016
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | ESPN, Twitter |
Komentar