Tim Tersehat
Harga tinggi yang dilancarkan buat Kessie seperti justifikasi klubklub peminat untuk mengeruk potensi Atalanta sebagai klub tersehat di Serie A musim ini. La Dea di bawah asuhan Gasperini dipuji karena sangat efisien memanfaatkan materi yang ada menjadi mesin perang tangguh lewat pergerakan minim biaya di bursa transfer.
Mereka hanya merogoh 10 juta euro (Rp 141,6 miliar) pada mercato musim panas lalu alias terendah ke-15 di daftar pengeluaran Serie A. Hasilnya, Atalanta malah berada di posisi ke-6.
Selisih surplus 9 antara komparasi posisi di klasemen (6) dengan peringkat pengeluaran di bursa transfer itu (15) menjadi yang tertinggi di Serie A.
Baca Juga:
- Siapa Klub Premier League Paling Dirugikan oleh Piala Afrika?
- Waspadai Momen Mematikan Thailand, Garuda!
- Liverpool Catat Clean-Sheet, Mignolet di Atas Angin Lagi?
Sudah meraup 28 angka, Atalanta bisa diibaratkan “membeli” setiap poin yang didapatkan dengan merogoh rata-rata 357 ribu euro dari bursa transfer.
Semakin besar selisih tersebut, semakin efektif pula sebuah klub mendayagunakan materi yang ada guna mendongkrak peringkat klub di tabel. Soal hal ini, Inter dan Bologna menjadi dua kontestan yang terburuk.
I Nerazzurri menjadi tim terboros kedua setelah Juventus dengan menggelontorkan 153 juta euro, tapi hanya bercokol di peringkat ke-9 dengan 24 poin. Artinya, Inter ratarata membeli satu poin dengan harga 6,37 juta euro atau Rp90,2 miliar!
Bologna paling tidak efisien karena pengeluaran 23,7 juta euro cuma membawa mereka ke peringkat 16 di klasemen sementara.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.725 |
Komentar